Catatan editor

Perempuan dan ibu yang bekerja berisiko mengalami depresi dua kali lebih tinggi dibanding laki-laki. Risiko ini meningkat bila perempuan menjalani pekerja rumah tangga setelah pulang dari tempat pekerjaan. Di luar urusan psikologis, perempuan bekerja juga banyak menerima gaji lebih rendah dibanding laki-laki walau jam kerjanya lebih panjang. Mereka juga rentan menjadi korban pelecehan di tempat kerja dan kerap dipersulit menempati posisi tingkat menengah atau puncak di manajamen perusahaan.

Rosatyani Puspita Adiati dan koleganya dari Universitas Airlangga menulis isu kesehatan mental belum menjadi perhatian pemerintah dan para pemberi kerja. Karena itu, dia memberikan lima tip untuk meningkatkan kesehatan mental bagi perempuan yang bekerja.

Apakah anak Anda di rumah suka pilih-pilih makanan? Anda tidak sendirian. Hampir 50% orang tua mengatakan anak mereka (yang berusia prasekolah) suka pilih-pilih makanan. Kathryn Walton dan koleganya dari University of Guelph memberikan lima cara untuk membantu anak Anda supaya memiliki pola makan yang sehat.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi

Artikel teratas

Memburu karir dan gaji setinggi apapun kurang bermakna saat upaya tersebut menyebabkan gangguan kesehatan mental. PhuShutter/Shutterstock

Ibu bekerja rentan terkena gangguan mental: ini tips untuk menghindarinya

Rosatyani Puspita Adiati, Universitas Airlangga; Rizqy Amelia Zein, Universitas Airlangga

Isu kesehatan mental di tempat kerja mulai mendapat perhatian global tapi minim fasilitas pelayanan kesehatan mental bagi para pekerja.

Kesehatan

Rasa kemandirian saat makan amatlah normal bagi anak karena mereka belajar membedakan makanan berdasarkan rasa, tekstur, tampilan.

Anak Anda suka pilih-pilih makanan? Coba lima cara ini agar saat makan jadi lebih sehat dan menyenangkan

Kathryn Walton, University of Guelph; Jess Haines, University of Guelph

Tidak perlu stres jika anak suka pilih-pilih makanan. Dua ahli nutrisi punya lima strategi yang layak Anda coba.

Artikel menarik lainnya

Obesitas mengancam negara berkembang, bagaimana kebijakan bisa mengendalikannya

Asit K. Biswas, National University of Singapore; Kris Hartley, Cornell University

Krisis ini akan menguji tekad politik pemerintah yang secara historis fokus pada pemberantasan kelaparan. Gaya hidup urban menyumbang kegendutan.

Fakta atau mitos—apakah gula bikin kecanduan?

Amy Reichelt, RMIT University

Pernah berusaha mengurangi gula? Anda pasti tahu betapa susahnya. Apa benar kita bisa kecanduan gula?

In English

From around the world

 

Acara-acara yang ditampilkan

History of Medicine in South East Asia (HOMSEA) Conference

11 Jalan Medan Merdeka Selatan, 17-18 Floor, Jakarta Pusat, Jakarta Raya, 10110, Indonesia — Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih banyak acara