Kemarin seluruh dunia merayakan perempuan. Kami pun demikian. Anda bisa menelusuri artikel-artikel terbaik kami yang mengedepankan isu perempuan di home page kami.
Dr. Nur Rofiah dari Perguruan Tinggi Ilmu Quran mengajak pembaca berpikir mengenai aturan berpakaian yang ditujukan hanya untuk perempuan, seperti larangan penggunaan cadar di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta baru-baru ini. Ia menulis bahwa terlepas dari motivasi di balik larangan tersebut, pihak universitas hanya menyasar perempuan sebagai pengguna simbol-simbol identitas kelompok tertentu yang dipandang tidak sevisi.
Peneliti dari Prancis Agnés de Feo, mewawancarai perempuan di Prancis yang memilih menanggalkan niqab. Meski tidak lagi memilih menutupi seluruh tubuhnya, subjek wawancara Agnés tidak setuju dengan larangan penggunaan niqab di Prancis. Mereka mengatakan bahwa aturan tersebut kontraproduktif.
|
www.shutterstock.com
Nur Rofiah, Perguruan Tinggi Ilmu Quran
Menarik bahwa pengaturan terhadap cara berpakaian perempuan terjadi di berbagai belahan dunia. Dan tidak hanya terjadi di negara Islam saja.
|
Politik + Masyarakat
|
-
Agnès De Féo, École des hautes études en sciences sociales (EHESS)
Sejumlah perempuan yang pernah menggunakan dan membela hak penggunaan cadar tertutup penuh yang dikenal sebagai niqab memilih untuk berhenti menggunakannya. Dua perempuan membagi kisah mereka.
|
|
Artikel menarik lainnya
|
Helen King, The Open University
Para perempuan bisa bernapas lega. Alat pemeriksaan vagina dirancang ulang agar lebih ramah.
| |
Karen Graaff, Stellenbosch University
Laki-laki menganggap 'membuktikan' kejantanan mereka itu normal, tapi menurut riset tidak demikian. Memerangi salah paham ini dapat mengurangi kekerasan.
|
|
|
In English
|
-
Agnès De Féo, École des hautes études en sciences sociales (EHESS)
A number of women who once wore and defended the full Islamic veil known as the niqab later chose to renounce it. Here two of them tell their stories.
|
|
From around the world
|
Flora Derounian, University of Bristol
An all-women workforce used to weed Italy's rice fields. And they left a powerful historical legacy.
| |
Stacy Gillis, Newcastle University
Escape the romance trap with these heroines.
|
|
|