Di tengah persoalan ketimpangan yang menjadi keprihatinan dunia, tokoh Katolik Roma No. 1 di dunia, Paus Fransiskus, mencanangkan Hari Orang Miskin Sedunia untuk pertama kalinya, yang tahun ini jatuh pada 19 November 2017. Romo Benny Hari Juliawan, pengajar di Universitas Sanata Dharma, menuliskan bahwa ini adalah bentuk radikalisme moral sang Paus, yang mengajak umat Katolik untuk tidak melihat orang miskin semata-mata hanya objek amal.
Bulan lalu kami menerbitkan artikel yang berargumen bahwa mamogram rutin tidak berfaedah menurut sains. Tetapi ilmuwan lain tidak sependapat. Paula Gordon dan Martin Yaffe dari dua universitas di Kanada mengatakan mamogram rutin menyelamatkan nyawa. Penting bagi para perempuan untuk mendapatkan informasi utuh sebelum memutuskan untuk mamogram rutin atau tidak.
|
Paus Fransiskus menyapa imigran di kamp pengungsi di Lesbos, Yunani tahun lalu.
Reuters/Filippo Monteforte/
Benny Hari Juliawan, Universitas Sanata Dharma
Paus Fransiskus mencanangkan Hari Orang Miskin Sedunia yang pertama tahun ini. Dalam pesannya, Paus mengatakan orang miskin bukan objek amal, tapi orang yang harus kita jumpai dan peluk.
|
shutterstock.
Paula Gordon, University of British Columbia; Martin Yaffe, University of Toronto
Bertentangan dengan artikel mamogram sebelum ini, dua ilmuwan dari Kanada ini mengatakan mamogram rutin berfaedah dan bisa menyelamatkan nyawa. Baca ini juga sebelum memutuskan pemeriksaan mamografi.
|
Artikel menarik lainnya
|
Ridho Al Izzati, SMERU Research Institute
Penurunan kemiskinan stagnan dan menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi pembuat kebijakan
| |
Amalinda Savirani, Universitas Gadjah Mada
Banyak pemimpin lokal berinovasi untuk menyiasati birokrasi yang lamban dan berbelit, menerabas aturan agar program bisa cepat terwujud. Namun kepentingan warga kadang terabaikan.
|
|
|
In English
|
-
Paula Gordon, University of British Columbia; Martin Yaffe, University of Toronto
The majority of research suggests the benefits of mammography screening greatly outweigh the harms for women over age 40.
|
|
From around the world
|
-
Jessica Megarry, University of Melbourne
Thousands of women have shared their experiences of sexual abuse. But, unlike the consciousness raising activities of 1970s feminists, hashtag activism suffers in a space dominated by men.
-
Jessalynn Keller, University of Calgary
Women and girls used the #MeToo hashtag more than 12 million times on Facebook in one day in October. It marked the rise of a new feminist consciousness and solidarity.
-
Elizabeth C. Tippett, University of Oregon
Companies have long tended to protect rather than punish high-profile harassers. That may change as the #MeToo movement inspires more women to speak out.
|
|