Catatan editor

Ustaz Abdul Somad kembali bikin sensasi. Kali ini celotehannya tentang peminum kopi Starbucks yang bakal masuk neraka di sebuah ceramah menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang di media sosial. Somad adalah salah satu ustaz paling populer di tanah air saat ini. Puji Rianto dari Universitas Islam Indonesia menganalisis apa yang membuat ceramah Somad digandrungi banyak orang. Dari analisisnya, Somad populer bukan hanya karena eksposur di media sosial tapi ada alasan-alasan lainnya.

Sekelompok senyawa berbasis perak berpotensi bisa membunuh sel-sel kanker, tanpa membunuh sel-sel sehat di sekitarnya. Data sementara berbasis pada riset kultur sel manusia dan tikus, menunjukkan bahwa senyawa itu memiliki tingkat toksisitas lebih rendah dibanding setidaknya satu obat kanker kemoterapi di pasar. Marianne J. Cronjé dan koleganya dari University of Johannesburg menulis senyawa ini masih perlu uji kinik pada manusia untuk melihat bagaimana baik mereka bekerja.

Memperingati Hari Buruh Sedunia 1 Mei, kami menyajikan kembali tulisan tentang masalah perburuhan ojek online , eksploitasi dalam sistem ojek Grab dan Uber, dan pekerja kreatif yang rentan di kota-kota besar.

Ika Krismantari

Deputi Editor, Politik + Masyarakat

Artikel teratas

Abdul Somad (kanan) hadir dalam sebuah kuliah subuh di Malaysia awal April 2018. MazranDay/flickr

Mengapa orang suka mendengarkan Ustaz Abdul Somad? Ini penjelasannya

Puji Rianto, Universitas Islam Indonesia

Ustad Abdul Somad adalah salah satu penceramah terpopuler saat ini di Indonesia. Apa rahasianya?

Sains + Teknologi

Terapi kanker dengan senyawa platinum begitu mahal. CI Photos/Shutterstock

Baru, senyawa perak tawarkan terobosan pengobatan kanker

Marianne J. Cronjé, University of Johannesburg; Reinout Meijboom, University of Johannesburg

Temuan kami membuka jalan untuk obat kemoterapi baru yang dapat lebih efektif tapi lebih sedikit toksit, dengan lebih sedikit efek samping.

Politik + Masyarakat

Pengemudi transportasi online bekerja sendirian. Namun untuk memperbaiki kondisi kerja mereka, para pengemudi harus membangun gerakan bersama. findracadabra/www.shutterstock.com

Bisakah pengemudi Grab dan Gojek membangun serikat yang kuat?

Diatyka Widya Permata Yasih, Universitas Indonesia; Andi Rahman Alamsyah, Universitas Indonesia

Pengemudi ojek online menghadapi beberapa tantangan dalam membentuk perserikatan yang kuat.

Pengemudi transportasi daring, mitra atau buruh yang dieksploitasi? Reuters/Beawiharta

Cerita pengemudi menguak eksploitasi di Gojek, Grab, dan Uber

Aulia Nastiti, Northwestern University

Menggunakan teknologi dan retorika, perusahaan transportasi online berhasil mendikte pengemudi dan dalam waktu yang sama menciptakan ilusi hubungan yang setara.

Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (Sindikasi) berdemo saat May Day 2017. Sindikasi

Potret prekariat sukarela di sektor kreatif Indonesia

Hizkia Yosie Polimpung, Purusha Research Cooperative

Pekerja kreatif banyak yang menganggap masalah subsistensi mereka bukanlah agenda untuk diperjuangkan bersama, tetapi merupakan masalah dapur masing-masing.

Artikel menarik lainnya

Ngerinya krisis demokrasi di Malaysia

Netina Tan, McMaster University; Cassandra Preece, McMaster University

Praktik politik kotor di Malaysia menjelang pemilihan umum telah membuat krisis demokrasi global semakin memburuk.

Konflik Suriah: siapa yang terlibat dan apa kepentingan mereka?

Scott Lucas, University of Birmingham; Alpaslan Ozerdem, Coventry University; Balsam Mustafa, University of Birmingham; Beverley Milton-Edwards, Queen's University Belfast; Cengiz Gunes, The Open University; Edward Wastnidge, The Open University; Moritz Pieper, University of Salford; Natasha Ezrow, University of Essex; Simon J Smith, Staffordshire University

Konflik Suriah adalah perang banyak pihak. Berikut ini kepentingan para pemain kunci.

In English

From around the world

 

Acara-acara yang ditampilkan

History of Medicine in South East Asia (HOMSEA) Conference

11 Jalan Medan Merdeka Selatan, 17-18 Floor, Jakarta Pusat, Jakarta Raya, 10110, Indonesia — Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih banyak acara