Skizofrenia, gangguan psikologis berat seperti merasa terus dikuntit intelijen, diderita sekitar 0,4% dari populasi dunia. Di Indonesia, 1,7 per 1.000 orang atau sekitar 400.000 orang menderita penyakit ini. Umumnya orang yang kerap disebut “gila” di jalanan atau dirawat di rumah sakit jiwa kemungkinan besar didiagnosis menderita skizofrenia. Masalahnya, penanganan mereka kerap kali dibawa ke “orang pintar” yang memberi pelayanan tanpa bukti ilmiah. Penjelasan dan pengobatannya pun kerap berbau magis.
Padahal, masalah ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Salah satunya, faktor genetik sebagai penyebab utamanya. Dosen psikologi Universitas Indonesia Edo S. Jaya menulis obat yang tepat untuk penderita skizofrenia adalah terapi obat antipsikotik dan terapi kognitif perilaku. Bukan membawa pasien ke dukun.
Apakah Anda sering melihat kura-kura di pantai dan sungai? Mungkin Anda termasuk orang yang beruntung. Akibat eksploitasi berlebihan dan hancurnya habitat membuat hewan ini makin langka. Selain dikoleksi, kura-kura dimakan dalam kegiatan keagamaan, telur dan bagian tubuh mereka dikonsumsi demi janji palsu akan kesehatan yang membaik, umur panjang dan kehidupan seks yang lebih baik. Menurut peneliti Laurentian University Jacqueline Litzgus, populasi hewan bertulang belakang ini telah menurun hingga 58 persen dalam 50 tahun terakhir.
|
Orang yang didiagnosis skizofrenia merasa kerap mendengar bisikan-bisikan atau dikejar-kejar oleh seseorang.
Cranach/shutterstock.com
Edo S. Jaya, Universitas Indonesia
Hingga saat ini bukti-bukti ilmiah merujuk pada faktor genetik sebagai penyebab utamanya. Pengalaman traumatik masa kecil meningkatkan risiko skizofrenia.
|
Perdagangan ilegal kura-kura berkembang di Kanada dan menghancurkan populasi kura-kura.
Mike Workman/Shutterstock
Jacqueline Litzgus, Laurentian University
Setelah lebih dari 200 juta tahun mengarungi bumi tanpa tertandingi dan secara anatomis tidak berubah, kura-kura kini mungkin menghadapi putaran terakhirnya.
|
Artikel menarik lainnya
|
Ronen Palan, City, University of London
Berbeda dari Panama Papers yang mengungkap praktik pelaku dari negara yang regulasinya tak terlampau ketat, Paradise Papers menguak praktik para elite—juga di Amerika dan Eropa—di dunia offshore.
| |
Fulvio Amato, Spanish National Research Council; Teresa Moreno, Spanish Scientific Research Council CSIC
Banyak komponen kereta bawah tanah yang bergerak seperti roda dan bantalan rem, jalur baja dan komponen sumber daya listrik, menjadikan partikelnya secara dominan mengandung besi.
|
|
|
In English
|
-
Jacqueline Litzgus, Laurentian University
Poachers are bringing some turtle populations to the edge of extinction.
|
|
From around the world
|
-
Asit K. Biswas, National University of Singapore; Kris Hartley, Cornell University
To fight against obesity, a huge issue in Asia, governments must promote lifestyle changes through education and improve access to healthy foods.
|
|