Ini cerita orang biasa dari Melayu yang menyertai perjalanan ilmuwan luar biasa. Sekitar 160 tahun lalu, petualangan ilmiah Alfred Russel Wallace selama delapan tahun di Asia Tenggara, yang melahirkan teori seleksi alam dan Garis Wallace, mungkin tidak akan berjalan mulus bila tidak dibantu oleh asisten dari Sarawak yang begitu loyal: Ali. Dia koki andal, pengayuh perahu hebat, pelayan, penembak jitu dan pengulit burung, dan tangkas melakukan pekerjaan lain yang terkait dengan pengumpulan spesimen sejarah alam bersama Wallace di nusantara pada masa itu.
John van Wyhe dari National University of Singapore menulis bahwa Ali adalah sosok setia yang mendampingi Wallace dari Singapura sampai Papua dan balik lagi lewat Pulau Jawa ke Singapura pada awal 1862. Bila tanpa bantuan Ali, setidaknya selama empat tahun, mungkin hasil ekspedisi dan karya tulis Wallace akan sangat kering. Ali yang mengumpulkan mayoritas koleksi burung yang membesarkan nama Wallace.
Dari Afrika Selatan, ada pelajaran mengenai kejantanan yang bisa kita petik. Di sana laki-laki dilibatkan untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan melalui workshop yang membongkar makna “kejantanan”. Membuktikan diri laki-laki bukan berarti bersikap agresif atau menuntut seks terus menerus, demikian tulis Karen Graaff dari Stellenbosch University.
|
Satu-satunya kenangan. Foto Ali mengenakan baju Eropa dipotret di Singapura pada Januari 1862.
Wallace Memorial Fund
John van Wyhe, National University of Singapore
Hasil Wallace selama ekspedisi dan karya tulis ilmiahnya yang dihasilkannya mungkin akan sangat miskin bila tanpa bantuan dari Ali, asisten dari Sarawak Borneo.
|
Politik + Masyarakat
|
-
Karen Graaff, Stellenbosch University
Laki-laki menganggap 'membuktikan' kejantanan mereka itu normal, tapi menurut riset tidak demikian. Memerangi salah paham ini dapat mengurangi kekerasan.
|
|
In English
|
-
John van Wyhe, National University of Singapore
Wallace's results during his expedition and his subsequent scientific writings would have been very much poorer were it not for the assistance of Ali.
-
Karen Graaff, Stellenbosch University
While men regard the social norm of 'proving' their manhood as normal, research shows otherwise. Combating these misconceptions can help reduce male violence.
|
|