Angin sebenarnya tidak bisa masuk ke badan melalui kulit. Tapi banyak orang Indonesia yakin bahwa ada penyakit bernama masuk angin dan obatnya kerokan. Setelah kerokan, Anda bersendawa atau buang angin dan kulit belang-belang, maka Anda merasa sembuh.
Johanna Debora Imelda dari Universitas Indonesia menulis bahwa kepercayaan terhadap masuk angin, tidak enak badan, dan kerokan didasari oleh filsafat kesehatan tubuh dari Cina dan meski dari kacamata modern mungkin tidak masuk akal, banyak orang Indonesia berani bersumpah bahwa masuk angin sungguh terjadi dan kerokan adalah obat manjurnya.
Pada 1996, empat perempuan di Inggris mendobrak masuk sebuah pabrik senjata dan menggunakan palu merusak sebuah jet tempur Hawk yang akan dijual ke Indonesia. Pengadilan tidak menghukum mereka atas pidana perusakan karena menganggap tindakan itu mencegah kejahatan yang lebih besar, genosida di Timor-Leste yang saat itu diduduki rezim Orde Baru Indonesia.
Tahun ini, aktivis kembali menerobos pabris senjata itu untuk melucuti pesawat tempur yang kali ini akan diterbangkan ke Arab Saudi. Seperti kasus 1996, pengadilan kembali membebaskan para aktivis. Fiona Robertson-Snape dari Staffordshire University menulis Inggris tetap saja menjual senjata ke Arab Saudi yang menggunakan senjata dari Inggris dalam serangannya ke Yaman.
|
Lukisan kerokan di becak di Yogyakarta. Kerokan bisa membuat ketagihan psikologis karena ada interaksi antara pengerok dan yang sakit.
Shutterstock
Johanna Debora Imelda, Universitas Indonesia
Dari sudut pandang ilmiah, kerokan bisa jadi tidak masuk akal, tetapi ia tetap cara populer di beberapa negara Asia termasuk Indonesia. Hati-hati, kerokan bisa bikin ketagihan!
|
Daftar pembeli senjata dari Inggris termasuk rezim yang catatan HAM-nya diragukan.
Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via Reuters
Fiona Robertson-Snape, Staffordshire University
Inggris tidak pernah meluruskan etika soal perannya dalam perdagangan senjata. Dulu menjual ke rezim Orde Baru Indonesia, sekarang ke Arab Saudi. Apa debatnya akan pernah selesai?
|
Artikel menarik lainnya
|
Dicky Pelupessy, Universitas Indonesia
Jumlah publikasi ilmiah Indonesia meningkat terus dan menyalip Thailand. Ini kabar baik. Tapi daripada bersaing dengan negara ASEAN, Indonesia butuh kolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
| |
Benjamin F. Jones, Northwestern University; Mohammad Ahmadpoor, Northwestern University
Penelitian baru menelusuri hubungan antara karya ilmiah dengan inovasi yang dipatenkan, memetakan bagaimana masyarakat diuntungkan oleh riset ilmiah dasar.
|
|
|
In English
|
-
Johanna Debora Imelda, Universitas Indonesia
Coin rubbing, a traditional treatment for the common cold, is still widely used by modern Indonesians despite criticism that it is not rational.
-
Fiona Robertson-Snape, Staffordshire University
The UK has never ironed out the ethics of its role in the arms trade. Will the debate ever be resolved?
|
|
From around the world
|
Jessica Trisko Darden, American University School of International Service
When Obama was president, Philippine President Rodrigo Duterte threatened to break up with America. Is it time to make up?
| |
Michelle Grattan, University of Canberra
The same-sex marriage ballot was strongly carried in all states and territories, and won in all but 17 of the 150 electorates.
|
|
|