Indonesia membutuhkan pembangunan, dan banyak orang ingin hasil cepat. Pemimpin daerah merespons melalui inovasi birokrasi, diskresi, dan kebijakan kilat agar pembangunan bisa terwujud, dan mungkin saja melompati proses konsultasi publik dan pembahasan DPRD. Warga Jakarta, misalnya, bisa dengan cepat melihat simpang susun Semanggi terwujud, melalui dana swasta dan tanpa pembahasan DPRD, yang sudah telanjur dicap buruk oleh warga.
Amalinda Savirani dari Universitas Gadjah Mada mengatakan kebijakan kilat membawa hasil yang cepat tapi seringkali mengabaikan proses publik dan aspirasi sebagian pemangku kepentingan. Dan ini mungkin berbahaya bagi demokrasi.
Dua pakar dari Monash University mengungkapkan, mengapa sulit menemukan CEO rendah hati. Menurut mereka kesuksesan bisa membinasakan sifat rendah hati.
|
Pembangunan simpang susun Semanggi di Jakarta Pusat menggunakan uang pengembang sehingga bisa dengan cepat diwujudkan.
www.shutterstock.com
Amalinda Savirani, Universitas Gadjah Mada
Banyak pemimpin lokal berinovasi untuk menyiasati birokrasi yang lamban dan berbelit, menerabas aturan agar program bisa cepat terwujud. Namun kepentingan warga kadang terabaikan.
|
Pendidikan
|
-
Lucia Ratih Kusumadewi, Universitas Indonesia
Model literasi Indonesia seharusnya menimbang budaya lisan, budaya komunal, dan budaya digital—bukan hanya angka melek huruf—agar bisa mendorong kemampuan literasi dengan lebih baik.
|
|
Bisnis + Ekonomi
|
-
Mariano L.M. Heyden, Monash University; Mathew Hayward, Monash University
Kesuksesan bisa jadi berkat sekaligus kutukan. Daftar kesuksesan yang panjang dapat membuat seorang CEO menakar kelebihan mereka terlalu tinggi tanpa mengakui peran faktor-faktor lain.
|
|
In English
|
-
Mariano L.M. Heyden, Monash University; Mathew Hayward, Monash University
Humble CEOs may be the new prize, but they are in short supply and face distinctive challenges.
|
|
|
Bale Sawala Unpad, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia — Universitas Padjadjaran
|
|
Eastparc Hotel, Jl Adi Soetjipto, Yogyakarta, 55281, Indonesia — Universitas Gadjah Mada
|
|
Kampus Fisipol UGM, Yogyakarta, Indonesia — Universitas Gadjah Mada
|
|
Graha Sanusi Unpad Dipati Ukur, Bandung, Jawa Barat, Indonesia — Universitas Padjadjaran
|
|
|