Catatan editor

Presiden Joko Widodo memilih kebijakan ekonomi campuran: nasionalistik-proteksionis sekaligus liberal. Dalam satu kasus, seperti Pertamina akan mengambil alih blok minyak paling produktif di Indonesia, Blok Rokan, Riau, dari perusahaan energi Amerika Serikat Chevron pada 2021, keputusan Jokowi menggambarkan kecenderungan nasionalistik untuk melindungi kepentingan nasional. Sikap serupa tampak dalam kasus tambang Freeport. Tapi pada saat yang sama, Jokowi juga mendorong investasi asing langsung dalam proyek infrastruktur dengan skala besar.

Menjelang pemilihan presiden tahun depan, agenda nasionalistik ini sangat strategis bagi Jokowi untuk meraih suara pemilih. Para politikus Indonesia cenderung datang dengan agenda populis dan proteksionis untuk mengamankan suara pemilih mereka. Hal serupa ditempuh oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono delapan tahun lalu, saat maju periode kedua, dengan mendistribusikan subsidi bahan bakar dan listrik serta uang tunai untuk orang miskin. Farahdiba Bachtiar dari RMIT University menjelaskan kecenderungan itu sebagai hal yang wajar.

Sepekan setelah dilantik, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi Indonesia pada Jumat lalu. Hangga Fathana dari Universitas Islam Indonesia (UII) menuliskan seberapa penting Indonesia bagi Australia dan sebalilknya. Lalu mengapa Indonesia dirugikan dengan riset gaya helikopter oleh peneliti asing?

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi

Artikel teratas

Indonesia telah memutuskan bahwa perusahaan minyak dan gas milik negara Pertamina akan mengambil alih salah satu blok minyak paling produktif di Indonesia, Blok Rokan, Riau dari perusahaan energi AS Chevron. www.shutterstock.com

Agenda Jokowi di balik akuisisi Pertamina terhadap Blok Rokan milik Chevron

Farahdiba Bachtiar, RMIT University

Apa yang bisa kita ketahui di balik akuisisi Blok Rokan oleh Pertamina. Jokowi mempraktikkan kebijakan ekonomi campuran.

Politik + Masyarakat

Sains + Teknologi

Kesehatan

  • Dapatkah polusi suara merusak kesehatan Anda?

    Stephen Stansfeld, Queen Mary University of London

    Terlalu banyak kebisingan di sekitar kita memiliki kaitan dengan resiko penyakit jantung, stroke dan bahkan menghambat prestasi anak-anak.

  • Mengapa tergores kertas rasanya sakit sekali?

    Gabriel Neal, Texas A&M University

    Aduh! Semua orang pasti pernah tergores kertas dan merasa sakit luar biasa. Mengapa bisa perih sekali? Ini penjelasan dosen kedokteran keluarga.

Kota

Bisnis + Ekonomi

In English