Catatan editor

Salah satu jenis kanker dengan prevalensi paling tinggi di Indonesia, yaitu kanker leher rahim, khusus menyerang perempuan. Di dunia, kanker ini penyebab utama kematian perempuan. Padahal, penyakit ini dapat dicegah melalui deteksi dini.

Dyan Widyaningsih dan Elza Samantha Elmira menulis bahwa nilai-nilai patriarki dan tabu di masyarakat menghambat perempuan melakukan tes deteksi dini. Salah satu alasan perempuan tidak memeriksakan dirinya untuk deteksi dini adalah karena dilarang suami. Karena itu, mereka merekomendasikan suami untuk dilibatkan dalam program deteksi dini kanker serviks.

Prodita Sabarini

Editor Eksekutif

Artikel teratas

Pemeriksaan awal untuk mendeteksi kanker leher rahim terhalang faktor budaya dan izin suami. Chinnapong/Shutterstock

Pentingnya libatkan suami dalam mencegah kanker leher rahim pada perempuan Indonesia

Dyan Widyaningsih, SMERU Research Institute; Elza Samantha Elmira, SMERU Research Institute

Tabu dan nilai-nilai patriarki di masyarakat berkontribusi dalam mempengaruhi pengambilan keputusan oleh perempuan untuk melakukan atau tidak melakukan tes deteksi kanker serviks.

Kesehatan

Sains + Teknologi

Pendidikan

Bisnis + Ekonomi

Politik + Masyarakat

In English