Barang-barang yang kita gunakan sehari-hari, dari pakaian hingga alat masak, seringkali diproduksi di rumah-rumah pekerja miskin yang tidak dilindungi regulasi ketenagakerjaan. Kebanyakan dari pekerja rumahan adalah perempuan. Di Indonesia ada sekitar 12 juta perempuan yang mencari penghidupan sebagai pekerja rumahan. Dinar Dwi Prasetyo dari SMERU Research Institute menulis mengenai pengalaman tiga perempuan yang menanggung banyak beban risiko kerja sebagai pekerja rumahan.
Setelah ledakan Big Bang, alam semesta gelap selama 200 juta tahun menurut para ilmuwan. Carole Mundel dari University of Bath University menulis bahwa sekelompok ilmuwan berhasil mendeteksi sinar pertama sesudah Big Bang melalui serangkaian percobaan. Seperti apa penjelasannya? Simak di sini.
|
Seorang perempuan penganyam alat panggang bekerja di rumah sambil melakukan tugas rumah tangganya, menjaga anak.
Dari mampu.or.id
Dinar Dwi Prasetyo, SMERU Research Institute
Pekerja rumahan menerima banyak beban risiko kerja disebabkan keterasingan mereka dari data statistik, pengakuan, dan regulasi pemerintah.
|
Impresi seniman bagaimana rupa bintang-bintang pertama di alam semesta.
N.R.Fuller, National Science Foundation
Carole Mundell, University of Bath
Teknologi radio baru berhasil mendeteksi cahaya yang muncul pertama kali di alam semesta.
|
Artikel menarik lainnya
|
Hizkia Yosie Polimpung, Purusha Research Cooperative
Pekerja kreatif banyak yang menganggap masalah subsistensi mereka bukanlah agenda untuk diperjuangkan bersama, tetapi merupakan masalah dapur masing-masing.
| |
Liz Conor, La Trobe University
Iklan Dove mengundang kontroversi karena menampilkan wanita kulit hitam berubah putih setelah menggunakan produk Dove. Produk pemutih kulit punya sejarah yang rasis.
|
|
|
In English
|
-
Carole Mundell, University of Bath
New radio technology has managed to detect the first light in the universe.
|
|
From around the world
|
-
Nicolas Geeraert, University of Essex
Psychological phenomena have long been thought of as universal. But it turns out scientists may have been blinded by their own culture.
|
|