Ada sekitar 11,2 juta anak pekerja migran ditinggal orang tuanya bekerja ke luar negeri. Dosen Universitas Airlangga Ike Herdiana menemukan bahwa kebanyakan dari mereka bercita-cita ingin mengikuti jejak orang tuanya menjadi pekerja migran. Mereka mendambakan mendapat duit banyak dan bisa membantu ekonomi keluarga, sama seperti yang dilakukan oleh orang tua mereka yang kebanyakan menjadi pekerja rumah tangga.
Sayangnya, anak pekerja migran tidak menyadari bahwa pekerjaan tersebut juga memiliki risiko. Banyak para pekerja migran menjadi korban penyiksaan, perkosaan, perbudakan dan bentuk kekejaman lainnya. Generasi kedua para pekerja migran tersebut juga tidak menyadari adanya pilihan karir yang lebih beragam jika mereka meneruskan sekolah mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Disini peran sekolah sangat penting. Ike menjabarkan cara-cara yang bisa dilakukan sekolah dalam memberi bimbingan kepada anak para pekerja migran dalam menentukan masa depan mereka.
Sementara itu, para astronom sepertinya menemukan lusinan lubang hitam di pusat galaksi kita, tulis Phil Charles dari University of Southampton.
|
Bangku kosong di sebuah auditorium sekolah. Banyak anak pekerja migran memutuskan meninggalkan sekolah demi menyusul orang tuanya bekerja sebagai TKI.
www.shutterstock.com
Ike Herdiana, Universitas Airlangga
Peran sekolah dalam memberikan bimbingan dan pendampingan karir bagi anak pekerja migran dianggap penting.
|
|
Artikel menarik lainnya
|
Roby Muhamad, Universitas Indonesia
Teknologi digital dan kemampuannya memproses data yang dihasilkan manusia dalam jumlah besar dapat menjadi alat penelitian sosial yang perkasa.
| |
Chairil Abdini, Universitas Indonesia
Perlu ada upaya-upaya khusus dari pemerintah untuk meningkatkan tingkat literasi Indonesia.
|
|
|
In English
|
-
Phil Charles, University of Southampton
There could be thousands of black holes at the heart of the Milky Way.
|
|
From around the world
|
-
David W.L. Ma, University of Guelph; Jessie Burns, University of Guelph
New research suggests omega-3s from seafood to be more effective at reducing breast cancer risk than those from plant-based sources.
-
Dr Arunima Malik, University of Sydney; Dr Ya-Yen Sun, The University of Queensland
For the first time research has quantified the global carbon footprint of tourists. It's big – and getting bigger.
|
|