Catatan editor

Memasuki 50 tahun ASEAN, pelbagai masalah pelik seperti kekerasan terhadap kelompok minoritas dan rendahnya perlindungan hukum terhadap buruh migran melanda wilayah Asia Tenggara. Organisasi bangsa-bangsa Asia Tenggara ini telah berusaha menata diri agar lebih terbuka terhadap masyarakat sipil dalam mengatasi persoalan regional. Namun, Randy Wirasta Nandyatama dari Universitas Gadjah Mada menulis ASEAN mensyaratkan aturan berbelit yang menghalangi organisasi masyarakat sipil untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah pelik tersebut.

Prodita Sabarini

Editor

Artikel teratas

Para pemimpin negara-negara ASEAN semakin sering beretorika mengutamakan masyarakat ASEAN, tapi mereka sulit berubah untuk mengakomodasi keterlibatan komunitas sipil. Reuters/Erik de Castro

Pentingnya ASEAN melibatkan masyarakat sipil untuk memecahkan persoalan regional

Randy Wirasta Nandyatama, Universitas Gadjah Mada

ASEAN perlu memperbaiki proses akreditasi untuk organisasi masyarakat sipil (CSO) guna mendukung lebih banyak kegiatan berbasis komunitas yang dapat membantu memecahkan masalah regional.

Bisnis + Ekonomi

In English

  • To solve regional problems ASEAN should include communities

    Randy Wirasta Nandyatama, Universitas Gadjah Mada

    ASEAN should improve the accreditation process for civil society organisation (CSOs) to support more community-based activities that can help solve regional problems.

  • Is freelancing the future of employment?

    Anthony Hussenot, Université Nice Sophia Antipolis

    Freelancing is hardly the glamorous, coffee-fueled industry shown on TV. In OECD countries, most gig workers are in the service sector.

 

Acara-acara yang ditampilkan

Seminar Nasional Industri Peternakan

Fakultas Peternakan IPB, Kampus Darmaga, Bogor, Jawa Barat, 16680, Indonesia — Institut Pertanian Bogor

Lebih banyak acara