Korupsi dan pengembangan sains, teknologi, dan inovasi memiliki kaitan erat. Makin korupsi suatu negara, sains di negara tersebut makin sulit terkembang. Sistem korup di sebuah negara telah menjebak sarjana sains dalam iklim perburuan rente dan tidak menghargai hasil riset dan inovasi. Ini yang menyebabkan terjadinya salah alokasi sumber daya manusia di Indonesia. Sarjana pertanian akan lebih produktif bila mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produksi pangan. Tapi banyak sarjana pertanian justru menjadi manajer bank yang mencetak bunga bank. Begitu juga banyak sarjana teknologi justru berkarir di birokrasi dan jadi politikus.

Chairil Abdini dari Universitas Indonesia menunjukkan hubungan antara keterbelakangan sains dan sistem korup Indonesia tercermin dalam hasil survei antikorupsi, jumlah publikasi ilmiah, paten, dan indeks inovasi global.

Apakah benar ada “gen gay”? Jenny Graves dari La Trobe University menguraikan pertentangan pendapat dan temuan tentang adanya faktor genetika dalam homoseksualitas atau hanya faktor “pilihan hidup” yang tidak terkait dengan pengaruh gen.