Catatan editor

Halo pembaca,

Saya Nurhasim, editor sains dan kesehatan The Conversation Indonesia, membagikan beberapa intisari berita kesehatan dalam sepekan terakhir. Kali ini saya fokus menyoroti berita HIV/AIDS karena bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember.

Kini makin banyak orang yang tidak termasuk kelompok berisiko, seperti ibu rumah tangga dan anak-anak di bawah 15 tahun, terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sebuah riset di tiga kota di Indonesia, dengan sampel 33 perempuan yang positif HIV/AIDS, menunjukkan mayoritas dari mereka terinfeksi dari suaminya atau pasangan tunggal. Sebagian besar responden mengetahui bahwa mereka positif terkena virus dan penyakit ini setelah suaminya meninggal atau sakit parah.

Dalam tiga puluh tahun terakhir, setidaknya 14 ribu ibu rumah tangga di Indonesia tertular HIV/AIDS. Diskriminasi gender, kemiskinan, dan kekerasan merupakan faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah perempuan terkena penyakit menular ini. Mereka hidup dalam bayang-bayang hitam stigma dan diskriminasi di lingkungan mereka dan perlakukan itu yang menghambat mereka mendapatkan akses kesehatan yang layak.

Masalah pelik HIV tidak hanya di Indonesia. Di Pakistan, terjadi infeksi HIV “secara massal” pada anak-anak di bawah 12 tahun akibat dari penggunaan jarum suntik daur ulang oleh dokter. Di sebuah kota kecil di negara Asia Selatan itu, ada hampir 900 anak mengidap HIV. Padahal, tak ada riwayat di keluarga mereka yang sebelumnya terdeteksi terserang virus ini.

Secara global, ada sekitar 1,8 juta anak di bawah 15 tahun yang terserang HIV/AIDS. Sementara, jumlah perempuan dengan HIV/AIDS jauh lebih banyak, 52% dari sekitar 38 juta orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Kita membutuhkan langkah yang komprehensif agar para penderita mendapat layanan kesehatan yang layak dan mencegah virus tersebut menginfeksi lebih luas.

Sampai jumpa pekan depan.

___

Jika Anda ingin berlangganan newsletter Kesehatan, silakan daftarkan email di sini: https://theconversation.com/id/newsletters/kesehatan-67

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi, Kepala Divisi Training

Kesehatan