Catatan editor

Laju digital memberikan tantangan sekaligus ancaman bagi organisasi bisnis. Tak terhitung organisasi bisnis model lama berkalang tanah, seperti jaringan penyewaan film ternama Blockbuster dan peritel buku Barnes & Noble, karena tak mampu bersaing dengan pemain baru seperti Netflix dan iTunes serta Amazon.com. Kunci untuk tetap bisa bertahan dan berkembang pada era digital adalah memilih teknologi yang tepat seraya menyesuaikan sistem dan manajemen kerja yang adaptif terhadap perubahan, termasuk bila banyak karyawannya adalah generasi milenial. Sigit Pamungkas dari Universitas Indonesia menulis bagaimana strategi organisasi bisnis pada internet.

Puasa berselang-seling hari memperkuat sel tubuh dan mungkin bermanfaatkan untuk antipenuaan. Douglas Bennion dan koleganya dari University of Florida menjelaskan bagaimana hal itu terjadi.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi

Artikel teratas

Sarawut Aiemsinsuk/Shutterstock.com

Gaya kerja milenial dan tantangan kolaborasi di era disrupsi teknologi

Sigit Pamungkas, Universitas Islam Indonesia

Organisasi bisnis perlu mengatur strategi menghadapi tantangan kolaborasi dan perkembangan gaya kerja generasi milenial, agar mampu bersaing di tengah disrupsi teknologi.

Kesehatan

Jangan terlalu banyak. Shutterstock

Makan dahulu, lapar kemudian: Puasa mungkin membuat sel tubuh makin kuat

Douglas Bennion, University of Florida; Martin Wegman, University of Florida; Michael Guo, University of Florida

Stres yang dihasilkan dari puasa berselang membuat sel makin kuat.

Artikel menarik lainnya

In English

From around the world

 

Acara-acara yang ditampilkan

History of Medicine in South East Asia (HOMSEA) Conference

11 Jalan Medan Merdeka Selatan, 17-18 Floor, Jakarta Pusat, Jakarta Raya, 10110, Indonesia — Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih banyak acara