Catatan editor

Kematian suporter sepak bola Haringga Sirilla karena dikeroyok beberapa suporter lawan membuat kita bertanya mengapa manusia bisa kehilangan akal sehat dan melakukan kekerasan yang esktrem. Dosen psikologi Susilo Wibisono dari Universitas Islam Indonesia dan Whinda Yustisia dari Universitas Indonesia menjelaskan femomena “amuk”, yaitu kekerasan yang dilakukan dalam sebuah kelompok. Identifikasi suporter sepak bola dengan kesebelasan yang ia dukung dapat menciptakan peleburan identitas yang membuatnya rela melakukan hal-hal esktrem.

Komputer yang kita gunakan saat ini memproses segala informasi dalam kombinasi angka biner yang disebut bit yang berupa “1” atau “0”. Komputer dengan jenis ini telah membuat kita bisa melakukan macam-macam hal yang sebelumnya tidak bisa kita lakukan: berkirim pesan lewat surel, media sosial, dan menonton film panjang menggunakan sambungan internet.

Kini perusahaan-perusahaan raksasa Google, Microsoft, dan IBM mengembangkan komputer yang lebih canggih lagi. Komputer kuantum ini dapat memproses kuantum bit, yaitu kombinasi bit 0 dan 1 dalam waktu yang bersamaan. Dwi Prananto kandidat doktor dari Japan Advanced Institute of Science and Technology menjelaskan bagaimana cara kerja komputer kuantum, dan apa inovasi yang dapat dihasilkan darinya.

Hari Tani Nasional adalah 24 September. Dalam rangka hari tersebut, Barid Haryanto, kandidat doktor dari Universitas Gadjah Mada menurunkan tulisan mengenai penelitiannya soal reforma agraria dan perhutanan sosial di Jawa. Ia berargumen bahwa program yang dicanangkan pemerintah Joko Widodo tersebut bisa lebih cepat mencapai target jika petani dilibatkan sebagai aktor utama.

Dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah mengisi Survei Khalayak The Conversation 2018. Untuk pembaca dan penulis yang belum mengisi survei kami, kami mengundang Anda meluangkan waktu 5 hingga 10 menit untuk mengisi survei. Ini akan membantu kami meningkatkan kualitas karya-karya The Conversation.

Prodita Sabarini

Editor

Artikel teratas

Suporter sepakbola Indonesia dalam sebuah pertandingan sepakbola di ajang SEA Games tahun lalu di Selangor, Malaysia. www.shutterstock.com

Mengapa suporter bola kita membunuh (lagi)?

Susilo Wibisono, The University of Queensland; Whinda Yustisia, Universitas Indonesia

Mengapa tragedi terbunuhnya suporter bola terulang lagi? Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?

Sains + Teknologi

Politik + Masyarakat

Pendidikan

Kesehatan

In English

From around the world

 

Acara-acara yang ditampilkan

The Second International Conference on Integrated Coastal Management and Marine Biotechnology (2nd ICM-MBT 2018)

Kampus IPB Baranangsiang Jl. Raya Pajajaran No. 1, Bogor, Aceh, 16127, Indonesia — Institut Pertanian Bogor

Lebih banyak acara