Catatan editor

Apakah sistem penilaian kinerja dosen dan pemeringkatan universitas yang diterapkan di Indonesia efektif dalam menilai kualitas dosen dan universitas? Peneliti dari Universitas Airlangga Rizqy Amelia Zein menjawab tidak. Sistem penilaian berbasis jumlah artikel ilmiah dan sitiran yang terindeks Scopus mendorong tindakan tercela seperti publikasi ganda dan self-citation.

Apa solusinya? Rizqy Amelia merekomendasikan sistem penilaian kinerja peneliti berbasis praktik sains terbuka, suatu praktik yang menghendaki agar peneliti membuat semua material dan temuan penelitiannya menjadi sumber daya milik publik.

Peneliti dari Australia dan Indonesia memperkirakan lukisan manusia purba di gua-gua di Kalimantan Timur berusia setidaknya 40.000 tahun. Penemuan ini memperkuat pandangan bahwa tradisi lukisan gua pertama tidak muncul di Eropa, seperti yang diyakini selama ini, tapi di wilayah Asia Tenggara.

Prodita Sabarini

Editor

Artikel teratas

Mau jadi universitas kelas dunia, tapi citasi risetnya dikutip oleh diri sendiri. Tama2u/Shutterstock

Efek kobra, dosen Indonesia terobsesi pada indeks Scopus dan praktik tercela menuju universitas kelas dunia

Rizqy Amelia Zein, Universitas Airlangga

Yang paling ganjil dari pemeringkatan Quacquarelli Symonds adalah komponen jumlah sitiran karya ilmiah.

Lukisan tokoh manusia dari Kalimantan Timur. NB: Tokoh-tokoh manusia, awalnya berwarna merah tua, telah dilacak secara digital untuk memperbesar seni ini. Pindi Setiawan, Author provided

Temuan gua Borneo: apakah gambar cadas tertua di dunia di Asia Tenggara?

Adam Brumm, Griffith University; Maxime Aubert, Griffith University; Pindi Setiawan, Institut Teknologi Bandung

Lukisan manusia purba di gua-gua di Kalimantan Timur diyakini sebagai karya seni figuratif tertua di dunia.

Sains + Teknologi

Politik + Masyarakat

Seni + Budaya

In English

From around the world