Catatan editor

Beberapa bulan telah berlalu sejak berita Rohingya mengemuka di Indonesia. Mungkin tak ada yang baru. Tapi isu ini tetap penting untuk diperhatikan. Jutaan orang, termasuk anak-anak, hidup terlunta-lunta tanpa kepastian. Sekarang ini ada kesepakatan repatriasi, yaitu pengembalian Rohingya ke Myanmar.

Apa saja yang harus diperhatikan dalam proses ini? Atin Prabandari dan Dio Herdiawan Tobing dari Universitas Gadjah Mada memaparkannya.

Bagaimana perasaan Anda tentang Facebook? Apakah Anda salah satu yang menimbang meninggalkan media sosial terbesar itu? Tom Felle dari City, University of London, memberi satu alasan lagi mengapa mungkin itu ide yang baik.

Evi Mariani

Deputi Editor, Editor Politik + Masyarakat

Artikel teratas

Jutaan hidup terombang-ambing. Mohammad Ponir Hossain/Reuters

Krisis kemanusiaan Rohingya: apa yang bisa dilakukan negara lain

Atin Prabandari, Universitas Gadjah Mada ; Dio Herdiawan Tobing, Universitas Gadjah Mada

Banyak orang Rohingya di kawasan tak berkewarganegaraan dan hidup terombang-ambing. Itu sebabnya kelancaran kesepakatan repatriasi Rohingya dan apa saja isinya, penting bagi jutaan manusia.

Sains + Teknologi

Bulan lalu Mark Zuckerberg mengumumkan langkah Facebook terbaru. Shutterstock

Facebook mengurangi berita agar Anda menghabiskan waktu lebih banyak melihat iklan

Tom Felle, City, University of London

Facebook ingin Anda lebih banyak share momen pribadi daripada berita. Selintas sepertinya ok. Tapi dengan cara ini, sebenarnya Mark Zuckerberg ingin Anda lebih banyak lihat iklan ketimbang berita.

Artikel menarik lainnya

Bagaimana memasukkan rasionalitas ke media sosial, wilayah publik era digital?

Meuthia Ganie-Rochman, Universitas Indonesia

Memperbaiki mutu institusi dan organisasi yang ada dalam masyarakat adalah kunci membangun masyarakat yang mampu berpikir rasional.

Cara baru dan murah membudidayakan kepiting kanibal lezat

Sri Juwana, Indonesian Institute of Sciences (LIPI); Indyaswan Tegar Suryaningtyas, Indonesian Institute of Sciences (LIPI); Mari Rhydwen, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

Menempatkan kepiting kecil di gelas plastik jus menyelamatkan mereka dari kanibalisme. Kepiting bisa dibesarkan bersamaan dengan ikan bandeng di satu kolam.

In English

From around the world

Fixing cities' water crises could send our climate targets down the gurgler

Peter Fisher, RMIT University

Cities all over the world are facing growing challenges to provide clean, reliable water. And many of the fixes, such as desalination plants, have a huge carbon footprint.

Mangroves protect coastlines, store carbon – and are expanding with climate change

Samantha Chapman, Villanova University

As Earth's climate warms, mangroves are expanding north and south from tropical zones. Mangroves reinforce shorelines and store huge quantities of carbon, so protecting them is an effective climate strategy.

 

Acara-acara yang ditampilkan

History of Medicine in South East Asia (HOMSEA) Conference

11 Jalan Medan Merdeka Selatan, 17-18 Floor, Jakarta Pusat, Jakarta Raya, 10110, Indonesia — Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih banyak acara