Defisit pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan terus meningkat bila pemerintah tidak segera mencarikan model pembiayaan yang berkelanjutan. Bila pada 1 Januari 2019 nanti semua warga negara wajib menjadi peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN), potensi tekor makin besar sekali. Tahun lalu saja, yang jumlah peserta JKN baru sekitar 70% dari total penduduk, defisitnya mencapai Rp9 triliun. Tanpa ada perubahan iuran, defisit diperkirakan akan mencapai Rp30 triliun pada 2021.

Abdillah Ahsan dari Universitas Indonesia menulis bahwa pemerintah dapat menggunakan dana pajak rokok daerah, sejumlah setidaknya Rp5,25 triliun per tahun, untuk menutupi defisit tersebut. Kalau mau dana lebih besar lagi bisa mengambil 15% (Rp21 triliun) dari dana cukai rokok. Untuk menuju ke sana, pemerintah dan parlemen harus merevisi Undang-Undang Cukai.

Sementara itu, skandal yang menimpa Facebook akibat bocornya data 50 juta penggunanya ke pihak ketiga membuat publik sulit mempercayai lagi media sosial tersebut. Tidak sedikit dari penggunanya berpikir untuk menutup akun mereka. Tapi apakah kita bisa benar-bener meninggalkan Facebook? Peneliti dari Dartmouth College Denise Anthony menyarankan agar kita tetap terus menggunakan Facebook tapi dengan sikap hati-hati.