Lebih dari 1.000 perawat dan “careworker” atau pendamping orang lanjut usia dari Indonesia dikirim ke Jepang dalam 10 tahun terakhir. Kerja sama ini simbiosis mutualisme: Jepang membutuhkan banyak perawat karena populasi sepuh di sana mencapai 33% sementara lulusan sekolah perawat Indonesia butuh pekerjaan. Tapi benarkah para perawat migran di sana berbahagia dengan upah berkisar Rp15-30 juta sebulan?

Susiana Nugraha dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal A. Yani Cimahi, setelah meneliti selama dua tahun, menulis bahwa kesehatan mental perawat di sana dipengaruhi oleh kemampuan beradaptasi sosial-budaya, gender, dan kondisi keterbatasan ekonomi dalam pra-migrasi. Perawat perempuan yang berlatar belakang dari keluarga miskin lebih menderita karena mereka harus membiayai kebutuhan hidup mahal dan mengirim sebagian gajinya ke kampung halaman.

Apakah Anda pernah menyesal karena menunda membeli tiket pesawat untuk liburan sehingga dapat harga mahal? Jika ya, Anda perlu mengetahui bagaimana manajer pendapatan pesawat menyebar harga tiket murah beberapa pekan sebelum keberangkatan. Yuriy Gorodnichenko dari Universitas California, Berkeley dan rekan ilmuwannya menulis mengapa tiket pesawat kadang bisa sangat murah tapi lain waktu begitu mahal.