Indonesia saat ini menghadapi wabah difteri. Penyebabnya tidak tunggal. Di antaranya: belum seluruh anak Indonesia menerima vaksinasi DPT dan antibiotik untuk melawan bakteri ini menurun tingkat keampuhannya. Penyakit menular ini juga mudah menyebar bersama penderita yang pindah ke daerah lain.

Ini belum termasuk faktor teknis seperti distribusi dan pengelolaan vaksin ke pelbagai daerah dan ketersediaan antibiotik di daerah yang diketahui ada kasus difteri. Kambang Sariadji dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan menulis pemerintah perlu mengevaluasi distribusi vaksin dari Jakarta ke daerah dan meneliti tingkat sensitivitas antibiotik.

Kebanyakan anak kecil pernah tantrum dan kebanyakan orang tua, yang paling kalem sekali pun, bisa kehilangan kendali emosi karenanya. Panduan yang ditulis oleh Monique Robinson dari University of Western Australia memberi langkah menghadapi tantrum dari awal sampai akhir. Ada juga tips yang dipelajari dari perilaku simpanse.