Catatan editor

Halo! Ini Fidelis, editor lingkungan hidup untuk ‘Sepekan Lingkungan’.

Minggu lalu, saya menulis tentang keanekaragaman hayati. Tidak hanya spesies manusia saja yang akan kewalahan menghadapi krisis iklim, melainkan juga satwa dan tanaman.

Untuk minggu ini, mari bicara investasi! Bukan investasi bodong seperti yang ramai menghiasi pemberitaan media massa. Ini investasi dan lingkungan hidup.

Sepanjang minggu kemarin, World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, sebuah forum dunia yang membahas soal ekonomi, politik, menitikberatkan kepada tema besar: Perubahan Iklim.

Hal ini sehubungan dengan riset terbaru WEF yang menyatakan bahwa krisis iklim akan berisiko tinggi bagi ekonomi global.

Sembari menulis nawala ini, saya baru saja menghadiri diskusi tentang omnibus law alias hukum sapu jagat. Topiknya, tentu saja, dampak hukum sapu jagat ini bagi lingkungan hidup di Indonesia. Dari pihak pemerintah meyakinkan bahwa hukum ini tidak akan mengacuhkan lingkungan hidup.

Sementara, pihak non-pemerintah mempertanyakan bahwa negara lain, seperti Vietnam, justru berhasil mengundang investasi karena menerapkan izin lingkungan dalam peraturan mereka.

Saya bukan ahli ekonomi tapi sepanjang meliput/menulis isu lingkungan hidup, nilai kerusakan sumberdaya alam belum pernah menjadi pertimbangan utama dalam pembangunan.

Kita baru menghitung kerugian setelah terjadi kerusakan.

Ketika hutan terbakar, ketika polusi udara, ketika air tercemar.

Candaan kalangan jurnalis lingkungan, “masalah lingkungan ini biasanya UUD, ujung-ujungnya duit”. Tinggal kategorinya yang mana, yang jadi korban atau yang menikmati hasilnya.

Tidak semua investasi berujung (atau harus berujung) kepada kerusakan. Model investasi yang berat kepada eksploitasi sumberdaya alam yang cepat habis, seperti batubara dan minyak bumi, bisa saja ditinggalkan. Pilihan investasi yang ramah lingkungan juga sudah banyak, misalnya energi terbarukan. Tinggal niatnya saja.

Sekian dulu dari saya, sampai jumpa minggu depan! Yang merasa nawala ini menarik, langsung saja berlangganan ya!

Salam,

Fidelis

Forward to a friend

 

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup