Catatan editor

Banjir dan longsor sebenarnya adalah proses alamiah. Keduanya berubah menjadi bencana saat bersinggungan dengan kehidupan manusia di lokasi banjir dan longsor. Pekan lalu, banjir dan longsor melanda sejumlah kabupaten dan kota di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur setelah wilayah tersebut dihantam Badai Siklon Tropis Cempaka. Selain menewaskan setidaknya 23 warga, banjir dan longsor ini juga merusak jalan, jembatan, rumah, dan fasilitas publik.

Paradigma penanggulangan bencana menegaskan bahwa bencana tidak dapat dihindari, tapi masih dapat dikurangi risikonya. Djati Mardiatno dari Universitas Gadjah Mada menulis langkah pertama untuk mengurangi risiko bencana banjir dan longsor adalah mengenali lokasi-lokasi yang rawan banjir dan longsor. Pengembangan pemukiman padat sebaiknya dihindari di daerah yang potensial banjir dan longsor. Pembangunan jalan dan jembatan juga harus mempertimbangkan potensi longsor dan banjir.

Ilmuwan di Afrika sedang meneliti tentang cara penyebaran virus HIV dan mekanisme sistem daya tahan tubuh manusia. Thumbi Ndung'u dari University of KwaZulu-Natal menulis bahwa pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian mereka dapat membawa pada penelitian lanjutan untuk menemukan vaksin yang efektif atau obat yang membuat pasien dapat hidup tanpa antiretroviral.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi

Artikel teratas

Banjir dan longsor tidak akan menimbulkan bencana kalau tidak berinteraksi dengan kehidupan manusia di lokasi tersebut. Ching Design/shutterstock.com

Tiga langkah mengurangi risiko bencana: pelajaran dari banjir Yogyakarta dan Pacitan

Djati Mardiatno, Universitas Gadjah Mada

Paradigma penanggulangan bencana menegaskan bahwa bencana tidak dapat dihindarkan, tapi masih dapat dikurangi risikonya.

Kesehatan

Artikel menarik lainnya

Mengapa gunung api meletus?

Mirzam Abdurrachman, Institut Teknologi Bandung

Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi sebelum gunung api meletus? Bagaimana bisa angin topan dan mencairnya gletser berkontribusi pada letusan besar?

Mengapa saat diet kita justru mengidamkan makanan tak sehat

Heidi Seage, Cardiff Metropolitan University

Memahami cara otak merespons makanan mungkin saja adalah kunci keberhasilan diet kita.

In English

From around the world