Kemarin adalah hari anti hukuman mati sedunia. Koalisi organisasi anti hukuman mati sedunia pada 2003 menetapkan 10 Oktober sebagai hari untuk berkampanye mendorong penghapusan hukuman mati. Di Indonesia sendiri, kampanye pencabutan hukuman mati di Indonesia sudah berjalan dari sebelum era Reformasi.
Vannessa Hearman dari Charles Darwin University menulis dulu kampanye pencabutan hukuman mati di Indonesia bertalian dengan perjuangan untuk demokrasi. Pada tahun 1980-an seorang narapidana politik di era rezim Soeharto bernama Gatot Lestario mendorong kampanye anti hukuman mati lintas negara, menggerakkan orang-orang di negara-negara seperti Australia, Inggris, Kanada, dan Belanda untuk memperhatikan nasib narapidana politik di Indonesia.
Apakah Anda ingin kaya dengan cara meniru jalan yang ditempuh oleh miliarder pendiri Microsoft Bill Gates? Itu ide buruk dan tidak mungkin direplikasi, menurut Chengwei Liu, peneliti University of Warwick. Sebab, Bill Gates beruntung sejak awal kehidupan: lahir dari kelas atas, mendapat pendidikan swasta elit di Amerika Serikat, belajar pemrograman sejak belia selama 10.000 jam, dan jangan lupa ibunya dekat dengan petinggi IBM yang memungkinannya mendapat kontrak dari perusahaan komputer terdepan. Dia adalah outlier, kekecualian.
|
Pada 1980-an, kampanye menghapus hukuman mati terhadap tahanan politik menyatukan beberapa warga Indonesia dan warga negara lain di dunia.
from Boonrong/www.shutterstock.com
Vannessa Hearman, Charles Darwin University
Kisah Gatot Lestario, tahanan politik di zaman rezim Soeharto, yang mendorong kampanye transnasional untuk menghapus hukuman mati.
|
Bisnis + Ekonomi
|
-
Chengwei Liu, Warwick Business School, University of Warwick
Orang luar biasa berasal dari keadaan luar biasa yang tidak mudah direplikasi kesuksesannya seperti dalam kasus Bill Gates.
|
|
In English
|
-
Vannessa Hearman, University of Sydney
While recent executions by Indonesia have captured the world's attention, this year is also the 30th anniversary of the execution of political prisoners that first created global concern.
-
Chengwei Liu, Warwick Business School, University of Warwick
Exceptional people come from exceptional circumstances that can't easily be replicated.
|
|