Halo pembaca, semoga Anda sehat dan lancar aktvitasnya.

Angka kasus COVID-19 harian di Indonesia telah menembus angka 38 ribu pekan ini dan belum ada tanda-tanda bahwa kasus positif akan segera menurun secara drastis. Dengan demikian, rumah sakit dan tenaga kesehatan akan tetap kewalahan menghadapi gelombang pasien yang sakit parah yang meminta pertolongan.

Dampak lanjutannya, angka kematian akibat COVID-19 meningkat karena pasien tidak mendapat perawatan yang memadai atau bahkan tidak mendapatkan perawatan karena ruang layanan kesehatan penuh semua. Bahkan sejak bulan lalu, rumah sakit telah menyatakan kewalahan menangani pasien COVID.

Keadaan buruk ini sebenarnya sudah sering diprediksi oleh para ahli kesehatan, tapi pemerintah terlambat mengambil kebijakan memperketat pergerakan penduduk. Kini kita harus mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan kasus dengan cara makin memperketat implementasi protokol kesehatan dan menghindari kerumuman untuk mencegah penularan virus corona.

Mulai Senin depan, pemerintah pusat memperluas pengetatan di 15 daerah di luar Jawa dan Bali. Kita berharap pengetatan ini diimplementasikan dengan ketat agar virus ganas yang kini menyebar di Jawa dan Bali tidak meluas sebarannya di luar Jawa.

Mari kita bantu pemerintah dan masyarakat di sekitar kita untuk menurunkan kasus-kasus COVID-19 dengan cara membatasi pergerakan di luar rumah, menerapkan ketat protokol kesehatan dan membantu dengan bahan makanan dan minuman untuk penduduk yang sedang isolasi mandiri di rumah. Mari kita perkuat solidaritas!

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Orang mendaftar vaksinasi COVID-19 di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta, 8 Juli 2021. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.

6 bulan vaksinasi COVID-19: mengapa Indonesia terseok-seok mencapai target?

Andree Surianta, Australian National University

Setinggi apa pun targetnya, kecepatan vaksinasi akhirnya akan berpulang kepada ketersediaan pasokan vaksin secara konsisten.

Kesehatan

Sains + Teknologi

In English