|
|
Halo Pembaca,
Semoga Anda selalu sehat, tetap di rumah dan jaga jarak sosial saat di luar rumah.
Saya Nurhasim, Editor Sains dan Kesehatan The Conversation, menyarikan berita-berita penting sepekan terakhir.
Di tengah kecilnya rasio tes deteksi COVID-19 di Indonesia dan terus naikknya kasus baru infeksi virus corona, pemerintah harus berhati-hati jika hendak melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah. Di negeri ini, jumlah tes infeksi virus via PCR per 1 juta orang hanya 743 tes, sedangkan di Malaysia dilakukan 14.000 tes per 1 juta dan Thailand 4.000 tes per sejuta penduduk.
Bahkan WHO telah memperingatkan pelonggaran pembatasan sosial harus berbasis data yang akurat dan kredibel sehingga dampaknya bisa terukur.
Kini pemerintah Indonesia juga sedang mempersiapkan skenario “normal baru”, sebuah istilah yang merujuk pada keharusan semua orang menggunakan masker, hand sanitezer, mencuci tangan, dan tetap dilakukan pembatasan fisik di tempat kerja untuk menghindari penularan virus. Tapi perlu diingat bahwa pemerintah seharusnya memperkuat edukasi lebih dulu sebelum mengambil keputusan dan juga harus lebih mengutamakan kesehatan masyarakat ketimbang ekonomi.
Keputusan pemerintah DKI Jakarta memperpanjang PSBB hingga 4 Juni layak diapreasi karena bisa mengurangi risiko penularan baru. Langkah ini juga tepat untuk mencegah pergerakan orang seiring dengan perayaan Idul Fitri, Ahad dan Senin lusa. Tetaplah melaksanakan protokol COVID selama merayakan Lebaran.
Kata kuncinya adalah pemerintah dan rakyat harus bekerja sama untuk mempercepat menurunkan kasus baru virus corona. Pemerintah perlu tegas dan mengambil keputusan dengan basis data dan bukti ilmiah, rakyat juga harus menjalankan protokol keamanan COVID-19 dan tetap beraktifitas di rumah sampai keadaan menjadi lebih baik.
Selamat merayakan Idul Fitri 1441 H. Mohon maaf lahir dan batin.
|
Ahmad Nurhasim
Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training
|
|
|
Pekerja kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri di depan ruang khusus pasien COVID di sebuah rumah sakit Sumatera Utara, 12 Mei 2020.
DEDI SINUHAJI/EPA/AAP
Anthony Paulo Sunjaya, UNSW
Mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penanganan COVID-19 jangan sampai mengorbankan pasien lain dengan penyakit diluar COVID-19 yang tetap memerlukan pengobatan dan tidak berkurang jumlahnya.
|
Kesehatan
|
-
Daru Seto Bagus Anugrah, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Di tengah pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan berakhir, inovasi alat tes yang lebih canggih adalah sebuah keniscayaan.
-
Anto Mohsin, Northwestern University
Secara indvidual, salah satu cara menghadapi infodemi adalah melatih diri kita untuk selalu kritis terhadap informasi yang kita terima.
-
David Griffin, Monash University; Justin Denholm, Melbourne Health
Pandemi Black Death pada abad ke-14 diperkirakan telah memicu munculnya berbagai reformasi dalam berbagai bidang di Eropa kala itu.
-
Harry Freitag Luglio Muhammad, Universitas Gadjah Mada
Penelitian kami menjelaskan mengapa berat badan orang yang berpuasa selama bulan Ramadan bisa turun tapi juga bisa naik dengan cepat
|
|
COVID-19
|
-
Muhammad Zulfikar Rakhmat, Universitas Islam Indonesia (UII)
Indonesia harus belajar dari negara-negara yang telah berhasil menanggulangi virus COVID-19 dengan cara menyikapi pandemi ini secara serius dan menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas.
-
Prananda L. Malasan, Institut Teknologi Bandung
Beberapa inovasi yang dilakukan oleh beberapa desainer dalam menghadapi pandemi COVID-19.
-
Nurhastuty K. Wardhani, Trisakti University
Belum saatnya PSBB dilonggarkan karena penanganan krisis kesehatan adalah yang utama dibandingkan pemulihan ekonomi.
-
Fisca Miswari Aulia, National Development Planning Agency (BAPPENAS); Maliki, National Development Planning Agency (BAPPENAS); M Niaz Asadullah, University of Malaya
BAPPENAS melakukan simulasi untuk memproyeksikan dampak COVID19 terhadap kemiskinan di Indonesia. Tanpa intervensi, pandemi ini akan membuat setidaknya 3.6 juta penduduk jatuh miskin.
-
Iwan Awaluddin Yusuf, Universitas Islam Indonesia (UII)
Wabah COVID-19 telah membuat perusahaan media kehilangan omset dan memberikan tekanan lebih kepada pekerjanya.
|
|
In English
|
-
Teguh Haryo Sasongko, Perdana University
Drama on massive production and importation of HCQ/CQ throughout the world has once again served as a reminder that public policy must stand on solid scientific foundation.
-
Muhammad Zulfikar Rakhmat, Universitas Islam Indonesia (UII)
Southeast Asia's largest economy, Indonesia, has again shown it prioritises the economy over its people during the COVID-19 pandemic.
-
Fisca Miswari Aulia, National Development Planning Agency (BAPPENAS); Maliki, National Development Planning Agency (BAPPENAS); M Niaz Asadullah, University of Malaya
Bappenas conducted a simulation to predict how COVID-19 will impact poverty in Indonesia. Without intervention, the pandemic will drag at least 3.6 million Indonesians into poverty by the end of 2020.
-
M Niaz Asadullah, University of Malaya; Fisca Miswari Aulia, National Development Planning Agency (BAPPENAS); Maliki, National Development Planning Agency (BAPPENAS)
COVID19 threatens to reverse years of Indonesia's positive trends in poverty alleviation. We highlight lessons from past policies to prevent another poverty hike during the pandemic.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|