Halo pembaca The Conversation,

Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya di tengah masa pandemi COVID-19.

Saya Nurhasim, Editor Sains dan Kesehatan The Conversation Indonesia, menyarikan sejumlah berita terhangat dalam sepekan terakhir.

Makin besar pengetesan virus corona virus, makin besar pula potensi kasus yang terdeteksi positif.

Pekan ini, kasus positif baru harian di Indonesia menembus angka di atas 1.000 kasus. Angka ini jauh lebih besar dibanding dua bulan lalu dengan laboratorium yang lebih sedikit. Setiap hari kini ada pemeriksaan sekitar 15.000 spesimen dari 110 laboratorium tes PCR. Angka kasus positif akan terus bertambah karena pemerintah menargetkan pengetesan hingga 20 ribu per hari.

Walau belum ada tanda-tanda virus ini akan segera bisa dikendalikan, pemerintah pusat telah memberikan izin pelonggaran bagi kota-kota yang sebelumnya melaksanakan Pembatasan Sosial Skala Besar. Banyak ahli memperkirakan bahwa pembukan kembali kantor-kantor di Jakarta dan beberapa kota lainnya, juga pengaktifan transportasi publik, berpotensi meningkatkan penularan virus corona di berbagai daerah di Indonesia.

Karena itu, bagi masyarakat yang tidak bisa menghindari keluar rumah baik karena alasan pekerjaan atau alasan lainnya, memakai masker dengan benar, menjaga jarak fisik antaraindividu dan mencuci tangan adalah cara efektif untuk mencegah penularan. Juga jagalah kesehatan Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga dan beristirahat yang cukup. 

 

 

 

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Memakai masker di ruang publik menjadi lebih umum untuk mencegah penularan virus corona. Au_uhoo/Shuttersock

Penggunaan masker bisa picu rasa aman palsu. Waspadai risiko penularan COVID-19 dalam ‘normal baru’

Lhuri Rahmartani, University of Oxford

Walaupun menjadi tren, masih banyak orang memakai masker sembarangan. Misalnya masker yang tidak menutupi hidung atau digantung di bawah dagu.

Data dari para pasien COVID-19 sangat penting untuk memajukan ilmu pengetahuan melalui riset. Sirichai Saengcharnchai/Shutterstock

Geger ilmiah Lancet-gate: mengapa bisa terjadi skandal riset COVID-19 di tengah pandemi

Teguh Haryo Sasongko, Perdana University

Usaha The Lancet untuk menginvestigasi secara independen atas artikel ini mengalami kendala karena lembaga pengelola data tersebut menolak membuka data mentahnya.

Kesehatan

COVID-19

In English