The Conversation

Halo Pembaca,

Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya.

Kementerian Kesehatan Indonesia memprediksi bahwa penularan varian Omicron akan mencapai puncaknya pada angka 60 ribu per hari pada Februari, setelah liburan panjang akhir tahun dan cepatnya penyebaran varian dari virus corona tersebut. Karena sudah mengeluarkan prediksi berbasis data dan tren penularan varian Omicron yang terus naik, pemerintah harus mempersiapkan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan untuk menghadapi “badai COVID” varian ini.

Pekan ini kasus varian Omicron di negeri ini telah mencapai 1.054 kasus sehari, dengan mayoritas kasus merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri. Tren kasus harian varian di Indonesia menunjukkan peningkatan. Lonjakan kasus serupa terjadi di India yang telah mencatatkan angka lebih dari 247 ribu kasus. Meski demikian, kerumunan massal untuk festival umat Hindu tetap berjalan.

Sementara itu, pemerintah telah menghapus larangan terbang bagi pendatang dari 14 negara masuk Indonesia karena faktanya Omicron telah menyebar di lebih dari 150 negara atau 76 persen negara di dunia. Langkah ini lebih realistis karena varian ini telah menyebar di mana-mana. Dengan demikian, pemerintah harus memperketat pendeteksian bagi orang-orang yang tiba dari luar negeri untuk menurunkan risiko penularan. Langkah pengetatan ini makin relevan karena pemerintah Indonesia telah menyamatakan semua orang yang masuk Indonesia wajib karantina 7 hari.

Rumus yang menngurangi penularan tetap sama: tingkatkan pendeteksian virus baik melalui pengetesan maupun pelacakan kontak pasien positif, isolasi mereka yang positif, memakai masker di ruang publik dan tempat kerja dan percepat vaksinasi untuk mengurangi level keparahan saat terinfeksi.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga yang akan disuntikkan kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Booster di Denpasar, Bali, 12 Januari 2022. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

Dari laut Indonesia kita mungkin mendapatkan benteng penangkal virus corona

Andri Frediansyah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Muatan positif pada mantel glikoprotein tipe S yang menyelubungi virus corona akan dinetralkan oleh muatan negatif dari karagenan jenis iota.

Kesehatan

Sains + Teknologi

In English