Halo Pembaca,

Semoga Anda lancar aktivitasnya dan selalu sehat.

Saya Nurhasim, Editor Sains dan Kesehatan The Conversation, menyarikan berita menarik dalam sepekan terakhir kesehatan.

Masa transisi setelah penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar di Jakarta telah “menghasilkan” lonjakan kasus baru yang signifikan. Pada 12 Juli, kasus baru harian di DKI Jakarta mencapai 404 kasus. Ini jumlah tertinggi sejak awal kasus COVID-19 di Ibu Kota.

Peningkatan kasus itu juga menunjukkan tingginya positivity rate, jumlah yang positif dari total jumlah yang tes, karena mencapai 10,5% pada hari itu. Fakta ini mengindikasikan bahwa pelonggaran pembatasan sosial di Ibu Kota justru menaikkan harus harian. Ada faktor lain bahwa DKI Jakarta juga meningkatkan jumlah pengetesan penduduk.

Selain itu, positiviy rate mingguan juga meningkat menjadi 5,9%. Sementara WHO mensyaratkan level kepositifan di bawah 5%. Dengan demikian, pemerintah harus meninjau ulang keputusannya melonggarkan pembatasan sosial dan pada saat bersamaan harus memperkuat lagi kampanye untuk penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan memakai masker di ruang publik.

Sementara itu, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai lebih dari 83.000 pekan ini dan belum ada tanda-tanda akan menurun. Jumlah ini hampir mendekati jumlah kasus di Cina pada pekan ini. Cina mencapai puncak penularan pada akhir Februari lalu dan sejak Maret kasusnya melandai.

Dalam beberapa hari ke depan, jumlah kasus di Indonesia akan melampaui kasus di Cina.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Seorang tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran piket di rumah sakit rujukan Covid-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, 13 Juli 2020. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

4 gelombang besar pandemi Covid-19 menghantam sistem pelayanan kesehatan

Irwandy, Universitas Hasanuddin

Strategi utama adalah segera menekan pertumbuhan kasus baru Covid-19 di masyarakat agar rumah sakit tidak kewalahan menampung pasien.

Seorang dokter mengenakan alat pelindung diri (APD) memeriksa suhu tubuh anak saat imunisasi di Puskesmas Cisalak Pasar, Depok, 24 Mei 2020. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

Pandemi Covid-19 menurunkan cakupan imunisasi anak Indonesia, apa bahaya dan solusinya?

Ellen Wijaya, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Penyakit menular yang masih terjadi di masyarakat sebelum pandemi Covid harus dikendalikan agar tidak melahirkan beban ganda pada masa mendatang.

Kesehatan

COVID-19

In English