Catatan editor

Halo pembaca,

Saya Nurhasim, editor sains dan kesehatan The Conversation Indonesia, menyarikan berita-berita kesehatan dalam sepekan terakhir.

Pemerintah Indonesia akhirnya menyatakan COVID-19 sebagai bencana nasional karena penularannya begitu cepat dan telah menyebar setidaknya di 8 provinsi. DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau merupakan daerah yang memiliki peningkatan terbanyak kasus penyakit ini.

Kasus-kasus COVID-19 baru di Indonesia meningkat drastis selama hampir dua puluh hari. Saat diumumkan pada 2 Maret lalu, hanya dua orang yang dinyatakan terkena penyakit ini, tapi per 19 Maret korbannya mencapai 227 orang, dengan 19 kematian dan 11 sembuh. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi masuk dalam daftar orang yang terkena COVID-19 dan kini dia menjalani perawatan di rumah sakit.

Angka kasus ini kemungkinan akan terus bertambah karena angka itu hanya yang terdeteksi baik yang dilaporkan ke dokter dan rumah sakit atau hasil penelusuran ke orang-orang yang kontak dengan pasien sudah jelas terkena COVID-19. Karena kualitas layanan kesehatan di Indonesia tidak merata dan minimnya alat tes deteksi cepat, kasus-kasus di daerah mungkin saja belum terdeteksi. 

Karena itu, selain mengimbau masyarakat lebih baik bekerja di rumah dan menghindari kerumunan untuk menghindari risiko penularan, pemerintah sebaiknya segera menambah laboratorium pemeriksaan dan mengetes secara massal orang-orang yang rentan terkena COVID seperti yang menderita demam tinggi, batuk dan sesak napas. Tes juga bisa diberlakukan bagi mereka mereka yang punya riwayat datang ke negara-negara yang sudah dinyatakan banyak ditemukan COVID-19 seperti Malayasia, Singapura, Korea Selatan, Italia, Cina, dan negara lainnya.

Pemerintah semestinya menyediakan lebih banyak lagi alat tes yang lebih cepat memberikan hasil agar jika ditemukan positif terkena COVID-19 bisa segera dirawat. Kendala impor alat tes cepat 500 ribu unit dari Cina harus segera diselesaikan. 

Sampai saat ini kebijakan pemerintah Indonesia menangani pandemi coronavirus ini, seperti meliburkan sekolah selama dua minggu, terhitung moderat walau makin banyak kasus ditemukan. Negara lain seperti Malaysia, Prancis dan Italia menutup semua tempat publik yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang untuk menghambat penyebaran COVID-19. Penyakit ini kini bukan hanya masalah kesehatan publik, tapi juga telah memberikan dampak negatif pada ekonomi, politik, sosial, dan keamanan secara global.

Anda bisa mengikuti hasil riset dan analisis terbaru di halaman khusus COVID-19.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi, Kepala Divisi Training

Artikel teratas

Petugas memeriksa suhu badan penumpang di Stasiun Gambir Jakarta, 12 Maret 2020, setelah kasus COVID di Indonesia terus meningkat. EPA/MAST IRHAM

Cara menilai level bencana COVID-19 di Indonesia: segera tes massal dan perbanyak lab

Dian Kusuma, SKM, MPH, ScD, Imperial College London

Sebagai perbandingan, ada jaringan 44 laboratorium di 23 provinsi yang direkomendasi untuk pemeriksaan ketika terjadi wabah flu burung pada 2007 di Indonesia.

Kesehatan

In English