|
|
Halo pembaca,
Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya.
Di Indonesia, pandemi COVID-19 relatif terkendali saat ini. Kasus harian telah turun signifikan, dari sekitar 1.600 kasus pada 1 Oktober lalu menjadi di bawah 500 kasus pada pekan ini. Harapannya, jumlah kasus makin
menurun dan COVId-19 benar-benar terkendali. Untuk mendukung pengendalian yang lebih cepat, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan karena virus corona masih menyebar di masyarakat.
Sementara itu, cakupan vaksinasi masih perlu kita tingkatkan. Kerja sama pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk mempercepat cakupan vaksinasi. Sampai saat ini, dari target 208 juta yang akan divaksinasi, baru 62% yang divaksin dosis pertama dan 40% dosis kedua. Yang perlu kita tingkatkan bukan hanya cakupannya, tapi juga pemerataannya.
Di tengah keadaan yang terus membaik itu, pemerintah, petugas dan kesehatan harus tetap waspada akan potensi “serangan COVID-19” saat pembatasan mulai dilonggarkan. Hal ini bukan mustahil terjadi. Saat ini, Eropa kembali menjadi titik panas penyebaran COVID-19 terutama pada orang-orang yang belum divaksin. Karena itu, meningkatkan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan adalah jalan terbaik untuk mempercepat pengendalian COVID.
Salam.
|
|
Ahmad Nurhasim
Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training
|
|
Petugas melayani peserta BPJS kesehatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, 12 Oktober 2021. Cakupan luas tapi masih ada yang belum terlayani.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa
Arief Priyo Nugroho, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia; Diyan Ermawan Effendi, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia; Sri Handayani, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia
Dalam 70 tahun terakhir, perbaikan akses terhadap pelayanan kesehatan di negeri ini terus terjadi pada sisi askeptabilitas, ketersediaan, dan keterjangkauan
|
Kesehatan
|
-
Filipa Henderson Sousa, Edinburgh Napier University; Peter Barlow, Edinburgh Napier University
Obat molnupiravir menunjukkan lampu hijau dalam mengatasi penyebaran COVID-19.
-
Dina Listiorini, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Karena terpinggirkan secara sistemik, komunitas transgender menghadapi kesulitan lebih besar dalam mengakses layanan kesehatan mental.
-
Ignatius Darma Juwono, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Bagaimana penyesuaian diri mantan atlet pasca pensiun dan dampaknya ke program pengembangan karir atlet dalam ilmu psikologi.
-
Marsha Habib, PUSKAPA; Clara Siagian, PUSKAPA; Santi Kusumaningrum, PUSKAPA
Tanpa mensyaratkan NIK, pemerintah memperbesar kesetaraan akses pada layanan dasar dan perlindungan yang sangat diperlukan sekarang dan nanti di masa pemulihan pandemi.
-
Fransiska Kaligis, Universitas Indonesia
Riset kami menemukan bahwa banyak remaja Indonesia berusia 16-24 tahun mengalami gejala gangguan mental akibat fase hidup yang penuh dengan tantangan dan perubahan.
-
Arif Nur Muhammad Ansori, Universitas Airlangga; Yulanda Antonius, Universitas Surabaya
Suatu regulasi seharusnya diperbarui dengan kolaborasi antara pemegang kebijakan dan para pakar terkait berdasarkan dari data-data ataupun penelitian terkini.
-
J. Brian Houston, University of Missouri-Columbia; Jennifer M. First, University of Tennessee
Terlalu banyak berita COVID-19 bisa membahayakan kesehatan Anda, saran para ahli. Jadi bagaimana caranya agar tetap terinformasi tanpa merasakan depresi?
-
Rien Ritawidya, National Nuclear Energy Agency (BATAN)
Salah satu kelebihan obat nuklir adalah cairan injeksi hanya akan mengobati sel-sel kanker prostat, tanpa mengakibatkan efek berbahaya pada sel-sel sehat atau normal.
|
|
In English
|
-
Edvin Aldrian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Multiple efforts to tackling the twin issues of sinking land surface and rising sea level are urgently needed.
-
Wayne Palmer, Bielefeld University
Southeast Asia’s largest economy applies different standards when it comes to upholding work rights for migrant workers from Indonesia and other countries.
-
Yusmiana Puspitaningsih Rahayu, The University of Western Australia
Work is still needed to collect more data on the carbon capture capacity of the country’s rich coastal ecosystems.
-
Marsha Habib, PUSKAPA; Clara Siagian, PUSKAPA; Santi Kusumaningrum, PUSKAPA
By scrapping the requirement, the Indonesian government can improve equality of access to basic services and protections that are sorely needed now and in the post-pandemic future.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|