Catatan editor

Halo pembaca,

Ini Ahmad Nurhasim, editor kesehatan The Conversation, merangkum berita-berita terhangat sepekan terakhir.

Walau pemerintah DKI Jakarta telah mengambil langkah intervensi berupa pembatasan sosial berskala besar – baru berjalan sepekan terakhir dan melengkapi pembatasan skala kecil sebulan sebelumnya – tak ada tanda-tanda angka kasus baru COVID-19 akan berkurang. Sebaliknya, angka kasus baru terus meningkat di Jakarta, juga secara nasional.

Di Jakarta, sejak 1 April hingga saat ini kasus hari baru terkonfirmasi berkisar dari 76 hingga 233 kasus., sementar di level nasional 100-400 kasus baru pada periode yang sama.

Dari angka kasus baru itu saja menunjukkan bahwa intervensi kebijakan sepanjang Maret hingga hari ini, tidak efektif menurunkan laju penyebaran kasus virus corona. Karena itu Gubernur DKI Jakarta berencana memperpanjang pembatasan skala besar lebih dari dua pekan karena DKI berasumi wabah ini akan berlangsung panjang.

Masalah makin serius jika benar bahwa 31 persen (6,2 juta) ingin mudik Lebaran akhir bulan Mei nanti.

Untuk menahan laju virus ini, pemerintah sudah saatnya – walau terlambat – mengajak dan percayalah pada ahli epidemiologi untuk menelusuri potensi penelusuran virus dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk membendung penularan. Selama kebijakan tak berdasarkan riset ilmiah dampaknya sulit diukur dan mungkin malah bertambah buruk karena pemerintah terlambat atau tidak mau mengambil kebijakan yang drastis.

Sementar itu, Kementerian BUMN baru saja mengimpor 20 mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diklaim mampu menguji 9.000 hingga 10.000 spesimen setiap hari. Dengan alat-alat baru ini, pemerintah menargetkan untuk melakukan 300.000 tes dalam sebulan.

Ketua Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB Nuning Nuriani memprediksi dengan jumlah tes sebanyak itu, wabah Covid-19 di Indonesia bisa mencapai puncak penyebaran pada akhir April atau awal Mei - dengan satu syarat: 90% masyarakat melakukan isolasi mandiri.

Pemerintah dan warga negara harus bersama-sama terlibat aktif dalam perjuangan menahan laju penularan virus corona.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Artikel teratas

Seorang pelancong pakai gelang tangan GPS untuk melacak pergerakannya di Bandara Internasional Hong Kong, 19 Maret 2020. Sejak tanggal itu, semua pendatang harus mengisolasi diri selama 14 hari di rumah dengan pengawasan medis. EPA/JEROME FAVRE

Rumah sakit di Indonesia terancam lumpuh: ini 6 strategi “perang” mengalahkan COVID-19

Anthony Paulo Sunjaya, UNSW

Saat ini Indonesia dalam persimpangan penting untuk mencegah perluasan COVID, dalam artikel ini 6 rekomendasi strategi berbasis bukti diajukan agar Indonesia mampu mengendalikan COVID tanpa lockdown.

Kesehatan

COVID-19

In English