Halo pembaca The Conversation,
Semoga Anda sehat dan lancar aktifitasnya di tengah masa pandemi yang sulit ini.
Saya Nurhasim, Editor Sains dan Kesehatan The Conversation menyarikan berita kesehatan yang menarik dalam sepekan terakhir.
Kasus COVID-19 di Indonesia nyaris menembus angka 100.000 kasus pada pekan ini dan belum ada tanda sedikit pun akan menurun.
Persepsi penduduk terkait level risiko terinfeksi COVID-19 punya pengaruh besar terhadap kedisiplinan mereka memakai masker saat bertemu orang lain dan di lua rumah. Maksudnya, rendahnya persepsi risiko bisa membuat penduduk mengabaikan protokol kesehatan seperti memakai masker di luar rumah dan di keramaian. Itu yang tampaknya menjelaskan mengapa kasus COVID-19 terus meningkat.
Sebuah survei dari Social Resilience Lab, Nanyang Technological University menyatakan di Jakarta, 77% responden survei yakin kemungkinan mereka tertular COVID-19 kecil dan sangat kecil. Di Surabaya, angkanya mencapai 59%.
Tentu saja pemerintah ikut andil dengan melonggarkan kebijakan yang terkait dengan pengendalian COVID-19. Pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di sejumlah kota juga berkontribusi besar dalam pergerakan orang sehingga memicu penyebaran kasus baru.
Secara umum persebaran COVID-19 ini makin sulit dikendalikan. Masalah akan menjadi makin menyesakkan karena Badan Kesehatan Dunia menyatakan vaksin tidak akan tersedia untuk masyarakat pada awal tahun depan.
Kita masih harus menunggu lebih lama untuk dapat menemukan vaksinnya karena beberapa calon vaksin kini sedang diuji tahap 3 pada ratusan hingga ribuan orang. Dalam konteks Indonesia, hasil uji coba itu baru diketahui dalam 9-12 bulan lagi.
|