Halo, semua! Semoga selalu dalam keadaan sehat.

Selamat datang kembali ke Sepekan Lingkungan, nawala yang menyajikan highlight berita-berita seputar lingkungan mancanegara dan nasional.

Restorasi jutaan hektare gambut nyaris sia-sia

Pemerintah Indonesia menargetkan pemulihan dua juta hektare lahan gambut hingga 2030 mendatang. Target ini merupakan salah satu capaian kunci Indonesia untuk mencapai kondisi net sink (penyerapan bersih) karbon dari sektor kehutanan dan lahan pada dekade mendatang.

Salah satu langkah vital pemulihan gambut adalah melalui pembasahan kembali (rewetting) lahan gambut yang terdegradasi menjadi kering.

Sayangnya, analisis dari World Resources Institute Indonesia mengevaluasi target ini kurang efektif untuk memulihkan lahan gambut dan mencegah pelepasan emisi dari sektor kehutanan. Pasalnya, target teknis pemulihan lahan versi pemerintah – salah satu langkah primernya – dianggap tak efektif membuat lahan gambut kembali tahan api.

Ulasan tersebut selengkapnya dapat dibaca dalam artikel ini.

Hingga pabrik Lego pun bebas karbon

Produsen mainan bongkar pasang asal Denmark, Lego, mengumumkan rencananya membangun pabrik senilai US$ 1 miliar (sekitar Rp 143 triliun) di dekat Ho Chi Minh City, Vietnam. Pabrik ini diklaim menjadi fasilitas bebas karbon pertama di negara tersebut.

Konstruksi pabrik bakal dimulai pada 2022 hingga 2024. Rencananya, seluruh kebutuhan energi fasilitas ini akan dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di atap pabrik dan sekitarnya.

Perusahaan juga berencana menanam kembali sekitar 50 ribu pohon guna menggantikan kawasan yang dibabat dalam proses pembebasan lahan.

Lego merupakan salah satu perusahaan yang menargetkan pengurangan emisi sebesar 37% pada dekade mendatang. Selain pasokan energi, korporasi juga berkomitmen mengganti bahan baku mainannya dari plastik berbasis minyak bumi ke material yang lebih ramah lingkungan.

Sebelas aktor greenwashing yang perlu kamu tahu

Seiring dampak perubahan iklim yang kian nampak, sejumlah korporasi berupaya menghadirkan produk yang lebih ramah lingkungan. Namun, belasan aktor korporasi dan aliansinya tak benar-benar melakukannya.

Misalnya, raksasa minyak Arab Saudi, Saudi aramco, mengupayakan produk minyak dan gas bumi yang rendah emisi melalui penerapan teknologi penangkapan karbon.

Ada juga produk kosmetik Korea, Innisfree, yang memasarkan produk serum muka dengan kemasan yang diklaim sebagai botol kertas. Nyatanya, kertas itu hanya menjadi kemasan bagi botol plastik yang ada di dalamnya.

PLTS jinjing pengganti jaringan setrum PLN

Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung memperkenalkan inovasi panel surya portabel sebagai solusi penyediaan listrik daerah terpencil.

Panel ini menangkap energi surya lalu menyimpan listriknya di dalam baterai. Alat tersebut mampu menyediakan listrik hingga 80 watt. Produksinya pun dapat terhubung secara nirkabel dengan sistem penyimpanan awan (cloud storage) sehingga dapat dipantau melalui ponsel pintar.

Dicky Dwi Putra, salah satu perancang peranti ini, menyatakan produksi PLTS jinjing hanya membutuhkan uang Rp 3,46 juta per unit. Harga ini pun bisa jauh lebih murah apabila teknologi purwarupa tersebut disempurnakan. Pemerintah sudah melirik temuan Dicky dan timnya untuk digunakan dalam program kelistrikan Indonesia.

-

Oh ya teman-teman, mulai awal Januari tahun depan, The Conversation akan meleburkan seluruh konten newsletter kami ke dalam satu nawala utama. Harapannya, kami bisa menyajikan ringkasan berita dan analisis secara lebih efisien, terpusat, namun tetap beragam.

Sampai jumpa pada nawala berikutnya.

Salam lestari!

Robby Irfany Maqoma

Editor Lingkungan

Lingkungan

In English

Sains + Teknologi