|
|
Halo pembaca,
Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya di tengah pandemi.
Setelah pandemi COVID-19 membekap Indonesia lebih dari setahun setengah dan korban meninggal lebih dari 95 ribu orang, pemerintah baru menyadari bahwa tracing atau pelacakan orang-orang yang kontak erat dengan orang positif COVID merupakan salah satu kunci mengendalikan penyebaran virus corona. Kesadaran terlambat ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
sekaligus Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 Luhut Binsar Pandjaitan pekan ini.
Tentu saja pernyataan orang dekat Presiden Jokowi ini mengejutkan sekaligus mengundang kritikan karena pernyataan itu menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terlambat menghadapi cepatnya virus menyebar. Padahal, sudah banyak media dan ahli kesehatan memberikan masukan kepada pemerintah sejak awal pandemi bahwa 3T (tracing, testing, dan treatment) adalah hal yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penularan virus di masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia juga telah menetapkan tracing sebagai cara memotong mata rantai penularan antarorang karena mereka yang positif segera dipisahkan sementara dari masyarakat. Masalahnya, pelacakan ini naik turun atau bahkan masih sedikit. Dari November 2020 hingga Februari 2021 misalnya, rasio pelacakan kontak erat hanya 3,5, artinya satu pelacak bisa melacak maksimal 3,5 orang. Padahal, targetnya 10-30 orang. WHO menyatakan seharusnya semua kontak erat dilacak.
Karena itu, di tengah pandemi yang makin meningkat dalam dua bulan terakhir ini, pemerintah harus meningkatkan jumlah petugas pelacak dan pelacakan untuk segera mengkarantina orang-orang yang positif COVID agar mereka tidak menularkan virus ke orang lain. Orang-orang yang merasa pernah kontak dengan orang yang positif juga perlu segera mengisolasi diri agar tidak menyebarkan virus.
|
Ahmad Nurhasim
Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training
|
|
|
Sejumlah pasien dirawat di teras gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura, Papua, 16 Juli 2021, karena kamar rumah sakit penuh.
ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp
Irwandy, Universitas Hasanuddin
Hanya DKI Jakarta yang telah berhasil melakukan vaksinasi pada lansia lebih dari setengah populasi yakni 79,41%.
|
Kesehatan
|
-
Jane Thornton, Western University; Margie Davenport, University of Alberta
Sekarang kehamilan tidak lagi menandai akhir karir seorang atlet, banyak atlet elit tidak hanya kembali ke olahraga, tapi terus memecahkan rekor pribadi dan dunia sebagai ibu baru.
-
Ranjith Ramasamy, University of Miami
Sebuah riset terhadap 45 laki-laki menunjukkan bahwa vaksin mRNA Pfizer dan Moderna tampaknya aman untuk sistem reproduksi laki-laki.
-
Pradiptajati Kusuma, Eijkman Institute for Molecular Biology
Pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga belum dapat diketahui secara pasti “kekuatan” seleksi alam yang diakibatkan oleh pandemi ini pada manusia.
-
Dicky Budiman, Griffith University
Pemerintah telah meremehkan pandemi sejak awal, baik meremehkan risiko dalam perencanaan pandemi, dan mengecilkan bahaya dalam komunikasi publiknya.
-
Trevino Pakasi, Universitas Indonesia
Sejak akhir Juni klinik kami mulai kesulitan meresepkan obat-obatan tersebut karena obat tidak ada. Pasien-pasien mengirim pesan melalui WhatsApp atau menelepon minta supaya saya membantu mencarikan.
-
Amrik Sohal, Monash University; Daniel Prajogo, Monash University; Mursyid Hasan Basri, School of Business and Management ITB; Wawan Dhewanto, School of Business and Management ITB
Penelitian terbaru kami menyarankan Indonesia agar bermitra dengan negara maju seperti Australia untuk membangun rantai pasok layanan kesehatan yang tangguh dan responsif berbasis teknologi digital.
-
Ahmad Nurhasim, The Conversation
Upaya yang lebih penting yang harus kita lakukan adalah pencegahan di tingkat masyarakat. Karena garda terdepan pencegahan justru masyarakat, baik sebelum atau setelah sakit COVID.
|
|
In English
|
-
Eugene Sebastian, Monash University; Helen Fletcher-Kennedy, Monash University; Kevin Evans, Monash University
The Indonesian government should consider opening its plan to the world by turning Bali into a “Zoom island”.
-
Muhammad Zuhdi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; Stephen Dobson, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington
As the saying goes, you can lead a horse to water, but you can’t make it drink. Just because students are given the freedom to learn, it does not mean they will.
-
Erich Wolff, Monash University; Diego Ramírez-Lovering, Monash University
Residents of flood-prone areas have been counting on local knowledge and community support to deal with floods for centuries. Can scientists work with them to better understand floods?
-
Teguh Haryo Sasongko, Perdana University
Two things contribute to increased COVID-19 cases in several countries in Southeast Asia: human mobility and activities and the spreading of new coronavirus variants.
-
Amrik Sohal, Monash University; Daniel Prajogo, Monash University; Mursyid Hasan Basri, School of Business and Management ITB; Wawan Dhewanto, School of Business and Management ITB
Our latest research recommends that Indonesia build a partnership with Australia to develop resilient and responsive healthcare supply chains using modern digital technologies.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|