The Conversation

Halo pembaca,

Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya.

Kasus harian COVID-19 di Indonesia semakin meningkat dan belum ada tanda-tanda akan segera turun. Kementerian Kesehatan awalnya memprediksi bahwa puncak kasus COVID kali akan terjadi pada akhir Juli, tapi kini prediksi itu mundur pada akhir Agustus. Per 11 Agustus, kasus harian mencapai 6.000 kasus.

Naik turun kasus COVID-19 dipengaruhi oleh interaksi antara agen (virus), inang (manusia) dan lingkungan. Kebijakan pemerintah termasuk faktor lingkungan yang mempengaruhi cepat atau lambatnya penyebaran virus ini. Vaksinasi COVID-19 nasional, dosis pertama mencapai 97% dan dosis kedua 81%, juga antibodi yang terbentuk karena infeksi, tampaknya makin memperkuat pertahanan tubuh masyarakat sehingga angka kesakitan dan kematian relatif kecil.

Walau demikian, kita tetap perlu mewaspadai kenaikan kasus ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, terutama pemakaian masker. Masalahnya, kini tampaknya masyarakat mulai kendor memakai masker di ruang publik, tempat ibadah, dan tempat kerja. Ini terjadi karena pemerintah sempat membolehkan tanpa masker di ruang publik. Padahal masker merupakan alat yang murah meriah untuk mencegah risiko penularan COVID-19.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 booster kedua kepada dokter (kiri) di RS Mata Cicendo, Bandung, Jawa Barat, 2 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj

Pakar Menjawab: mengapa kasus COVID-19 di Indonesia naik-turun, bagaimana prediksi penularan ke depan?

Ahmad Nurhasim, The Conversation

Faktor cakupan vaksinasi berkontribusi besar dalam mengurangi kesakitan dan kematian.

Kesehatan

Sains + Teknologi

In English