The Conversation

Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya.

Sekitar setengah juta orang di seluruh dunia meninggal karena COVID-19 sejak varian Omicron dideteksi pertama kali pada November tahun lalu. Seperlima kematian itu terjadi di Amerika Serikat, negara yang memiliki kasus Omicron tertinggi di dunia dan angka kematian kasus COVID kini telah melebihi angka 900 ribu. Secara global, kematian akibat COVID totalnya mencapai sekitar 5,8 juta.

Di Indonesia, kematian akibat COVID kini juga menjadi sorotan setelah pada Jumat lalu angka kematian mencapai 100 kasus, jauh lebih tinggi dibanding 6 Januari yang empat kasus. Kematian ini makin meningkatkan seiring dengan makin meningkatnya kasus COVID harian. Data Kementerian Kesehatan menyatakan sekitar 66% dari yang meninggal itu belum divaksin lengkap.

Untuk menurunkan risiko kematian, pemerintah harus meningkatkan cakupan vaksinasi. Sejumlah riset telah menunjukkan bahwa vaksinasi efektif untuk mengurangi risiko keparahan saat terinfeksi corona virus termasuk varian Omicron. Tentu saja masyarakat punya jalan terbaik untuk mengurangi risiko penularan: memakai masker, hindari kerumunan, jaga jarak fisik, dan membersihkan tangan pakai sabun. Cara ini seolah kini telah menjadi klasik, tapi itulah cara yang tersedia saat vaksinasi lengkap baru mencapai 65% dan pandemi belum berakhir. 

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Penampakan KRI Nanggala 402 di Laut Jawa. U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Alonzo M. Archer/

Riset di Korea Selatan ungkap penyebab remuknya struktur kapal selam tua yang berdampak fatal

Teguh Muttaqie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Salah satu program untuk meningkatkan jaminan keselamatan kapal selam adalah melalui pengecekan menyeluruh terhadap lambung tekan kapal selam secara akurat.

Sains + Teknologi

Kesehatan

In English