Catatan editor

Selamat bertemu kembali para pembaca,

Saya Nurhasim, editor sains dan kesehatan The Conversation Indonesia, membagikan cerita dari berita-berita kesehatan dalam sepekan terakhir.

WHO menempatkan wabah coronavirus jenis baru yang bermula dari Wuhan Cina, yang kini dinamai secara resmi sebagai coronavirus disease (COVID-19), sebagai “musuh publik nomor satu” saat ini.

Laporan terbaru, per 13 Februari, secara global lebih dari 46 ribu orang terinfeksi COVID-19, mayoritas di Cina, dan menyebabkan kematian lebih dari 1.300 mati (254 di antaranya baru). WHO berharap vaksin untuk COVID-19 akan tersedia dalam 18 bulan mendatang agar penyebaran lebih luas bisa segera dicegah.

Dari Australia dikabarkan bahwa peneliti di Peter Doherty Institute for Infection and Immunity in Melbourne mampu mengembangkan virus ini, diambil dari sampel seorang pasien, di laboratorium di luar Cina. Pengembangan ini pertama kalinya dilakukan di luar Cina dan akan membantu dalam menciptakan vaksin untuk melawan penyebaran COVID-19.

Kemampuan virus COVID-19 menular dari manusia ke manusia makin terbukti setelah seorang pengusaha Inggris, Steve Walsh, yang baru-baru ini mengunjungi Singapura (negara yang telah terinfeksi), lalu terbang ke Prancis dan Swiss, baru ke London, menulari 11 orang lainnya di Inggris. Dia dijuluki “super-spreader” karena menginfeksi begitu banyak orang.

Kini dia telah sembuh setelah menjalani perawatan intensif.

Sementara itu, walau kini di Indonesia belum ditemukan bukti adanya pasien yang positif terkena COVID-19, WHO Indonesia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki kapasitas mendeteksi virus ini.

Sebab, sejak 14 Januari lalu Indonesia telah memiliki PCR atau Polymerase Chain Reaction sebagaimana negara Asia lainnya untuk mendeteksi virus tersebut.

Forward to a friend

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi, Kepala Divisi Training

Kesehatan