Halo para pembaca yang budiman,

Semoga Anda selalu sukses dan sejahtera.

Saya Yessar Rosendar, editor bisnis dan ekonomi The Conversation Indonesia, menyarikan sejumlah berita tentang bisnis dan ekonomi yang penting pekan ini.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo baru saja membeberkan tiga strategi besar ekonomi Indonesia, yaitu hilirisasi industri, digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah serta ekonomi hijau.

Yang terakhir merupakan tantangan besar bagi Indonesia yang telah dimanja dengan melimpahnya batu bara, sebuah sumber energi pembangkit listrik yang murah namun tidak ramah lingkungan.

Ini mirip dengan membuat seorang penyuka junk food beralih menjadi pemakan salad, perlu proses yang panjang agar membuat hal ini bisa terjadi.

Jokowi berharap bahwa produk hijau yang dihasilkan dari ekonomi hijau dapat menjadi kekuatan Indonesia di masa depan. Selain itu pemerintah juga menargetkan Indonesia bebas dari emisi karbon pada tahun 2060.

Ekonomi hijau juga telah menjadi tren dan syarat bagi banyak pendanaan dan investasi belakangan ini, contohnya saja Citigroup yang telah menolak untuk memberikan pinjaman bagi proyek yang tidak ramah lingkungan seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga uap.

Salah cara untuk membantu Indonesia mencapai tujuan ini dan juga menciptakan sumber pendapatan bagi negara adalah dengan menggunakan pajak karbon.

Penetapan pajak karbon bisa memaksa perusahaan-perusahaan untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan yang pada jangka panjang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Perubahan tidak mudah dan membutuhkan biaya, namun cepat atau lambat hal itu harus berhasil dilakukan pemerintah dan dunia usaha.

Memakan salad yang sehat memang tidak seenak dan semurah junk food, namun untuk manfaat jangka panjang kita harus rela menelan selada yang agak pahit itu.

Salam.

Yessar Rosendar

Business + Economy (Indonesian edition)

Bisnis + Ekonomi