Halo! Selamat datang kembali ke Sepekan Lingkungan, nawala yang menampilkan berita-berita lingkungan baik dari Indonesia dan dunia.

Kabar baik datang dari Indonesia, dan Kongo, dua dari negara dengan luasan hutan tinggi di dunia berhasil menekan laju kehilangan pohon-pohon tua mereka di tahun 2019. Hasil ini didapatkan berdasarkan data satelit terbaru.

Kebalikannya, Brasil dan Australia mengalami kehilangan hutan terparah di tahun kemarin.

Utamanya karena penebangan dan kebakaran hutan.

Pohon-pohon tua memiliki peran sebagai penyerap karbon dioksida, salah satu emisi gas rumah kaca, selama ratusan tahun lamanya.

Kabar baik yang kedua dari Cina. Pemerintah Cina akhirnya mengeluarkan trenggiling, satwa yang teridentifikasi sebagai pembawa awal coronavirus, dari daftar bahan utama obat-obatan tradisional di negara tersebut.

Keputusan ini disambut baik oleh para aktivis perlindungan satwa. Pasalnya, sebanyak 200.000 trenggiling dikonsumsi setiap tahunnya di Asia, dengan alasan kesehatan. Ini membuat trenggiling sebutan sebagai “satwa paling banyak diselundupkan.”

Pada Hari Kelautan Sedunia, yang jatuh pada tanggal 8 Juni, isu sampah laut masih menjadi perhatian besar. NGO lingkungan hidup berbasis di Prancis, Opération Mer Propre, menemukan peningkatan timbunan sampah masker sekali pakai akibat pandemi COVID-19, di sepanjang pantai. Ini akan menambah beban laut yang sudah ‘menampung’ 13 juta ton sampah plastik setiap tahunnya.

Di Indonesia, perilaku membuang sampah ke lautan atau pesisir pantai juga masih terlihat, terutama di kawasan padat penduduk, seperti pesisir laut utara Jawa. Ratusan botol plastik bercampur dengan sampah-sampah jenis lainnya sangat terlihat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Berdasarkan World Economic Forum, potensi produk kelautan bisa mencapai US$2,5 triliun per tahun atau Rp35,6 triliun.

Namun, penurunan kualitas kesehatan laut global akan menghabiskan dana sekitar US$428 miliar (Rp6 triliun) per tahun hingga 2050.

Kesehatan laut penting karena beberapa alasan, antara lain memberikan oksigen untuk bernapas, membantu mengatur iklim, sumber makanan, melimpahnya kekayaan biodiversitas, hingga menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.

Selamat Hari Kelautan Sedunia (8 Juni) dan Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5 Juni).

Sekian dulu nawala minggu ini. Sampai jumpa minggu depan. Jangan lupa untuk berlangganan!

Salam.

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup

In English

Sains + Teknologi