Halo! Selamat datang kembali ke Sepekan Lingkungan, nawala yang menyoroti berita-berita lingkungan dari Indonesia dan dunia.

Menyambut Hari Masyarakat Adat Internasional (International Day of Indigenous Peoples) tanggal 9 Agustus, António Guterres, Sekretaris Jenderal Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyampaikan bahwa pandemi yang sedang melanda dunia mengancam keberadaan masyarakat adat yang sudah rentan dengan ketidaksetaraan, stigmatisasi dan diskriminasi.

Guterres mengatakan kerentanan Masyarakat Adat meningkat akibat minimnya akses terhadap pelayanan kesehatan, akses air bersih dan sanitasi.

Namun, di sisi lain, Masyarakat Adat menunjukkan resiliensi yang luar biasa terhadap pandemi karena pengetahuan tradisional yang dimiliki serta kerelaan untuk melakukan isolasi agar mencegah penyebaran penyakit ke komunitas mereka.

Di Indonesia, para perempuan adat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga adat-istiadat dari leluhur dan bertahan menghadapi pandemi.

Dari Maldives, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik (plastik berukuran kurang dari 5mm) sudah mencapai semua celah planet Bumi.

Sementara, di Kolombia, desa-desa yang “climate-smart bisa memperlihatkan bagaimana rupa pertanian di masa depan.

Desa-desa ini menggunakan data-data seperti suhu udara dan curah hujan untuk membuat prediksi berdasarkan iklim, lalu menentukan langkah tanam berdasarkan prediksi tersebut.

Para peneliti memiliki optimisme bahwa meskipun ini masih dalam skala kecil, inisiatif pertanian dengan mempertimbangkan isu-isu seperti krisis iklim bisa mengubah paradigma umum tentang solusi berbasis alam.

Demikian sekelumit berita-berita seputar lingkungan hidup selama sepekan. Sampai jumpa pada edisi berikutnya. Jangan lupa berlangganan!

Salam.

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup

Sains + Teknologi

In English