Halo! Selamat datang kembali di Sepekan Lingkungan, nawala mingguan yang menyoroti artikel-artikel pilihan dari Indonesia dan internasional, bersama saya, Fidelis.

Sebagai pembuka, para peneliti Universitas Dalhousie, Kanada, memprediksikan bahwa beberapa spesies paus, lumba-lumba, anjing laut, dan mamalia laut langka lainnya memiliki risiko tinggi terkena infeksi COVID-19.

Meski belum ada catatan resmi, sudah ada kasus lumba-lumba dan paus beluga yang positif terkena coronavirus.

Beralih ke AS, akhir minggu lalu berbagai media memproyeksikan Joe Biden dan Kamala Haris terpilih sebagai presiden dan wakil presiden untuk periode 2021-2024.

Media mulai menuliskan langkah-langkah yang bisa diambil Joe Biden sebagai presiden untuk memasukkan AS kembali ke dalam Perjanjian Paris, di antara beberapa kebijakan iklim lainnya.

VOX, contohnya, menuliskan setidaknya ada 10 cara untuk memperbaiki kebijakan iklim, antara lain melalui energi bersih, menurunkan emisi gas metan, hingga perlindungan bagi keanekaragaman hayati.

Menyambut Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional 2020, The Conversation Indonesia telah bekerja sama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) untuk menggelar acara “Pandemi itu nyata, begitu pula krisis iklim”, hari Selasa lalu.

Acara ini menghadirkan 4 narasumber peneliti dari latar belakang yang berbeda, yaitu peneliti iklim, kesehatan, dan satwa. Bagi yang ketinggalan, silakan menonton diskusinya di laman YouTube The Conversation Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, para peneliti menyampaikan bahwa merebaknya wabah virus corona tidak lepas dari perlakuan manusia terhadap alam, seperti deforestasi dan memperdagangkan satwa liar.

Pembelajaran yang bisa diambil dari virus ini adalah manusia juga bisa memanfaatkan alam sebagai solusi, salah satunya dengan menerapkan ekonomi sirkular yang menekankan kepada penggunaan ulang dan minim sampah.

Sekian dulu nawala minggu ini, sampai jumpa minggu depan. Jangan lupa berlangganan!

Salam!

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup