Catatan editor

[Jika Anda belum berlangganan newsletter mingguan The Conversation Indonesia, silakan klik tautan ini untuk berlangganan.]

Minggu ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang memenangkan pemilihan legislatif April lalu dilantik untuk masa bakti 2019-2024.

Para anggota dewan yang terpilih ini adalah produk sistem demokrasi Indonesia yang memungkinkan pemilih untuk menentukan siapa yang mewakili mereka dan dari partai mana.

Namun, peneliti Ilmu Politik Universitas Brawijaya Juwita Hayyuning Prastiwi mengingatkan pemilihan umum hanya satu dari berbagai hal yang menjamin sistem demokrasi berfungsi baik. Ia menulis bahwa sesungguhnya dalam masa pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo demokrasi Indonesia mengalami kemunduran. Masyarakat sipil perlu waspada.

Mahasiswa merupakan bagian masyarakat yang menyadari adanya ancaman terhadap demokrasi Indonesia. Di berbagai kota di Indonesia, mahasiswa turun ke jalan menolak pelemahan KPK dan upaya pembatasan kebebasan pribadi yang mengancam demokrasi. Polisi merespons demonstrasi mahasiswa dengan kekerasan. Susilo Wibisono, kandidat doktor psikologi sosial dari University of Queensland menjelaskan mengapa respons brutal dari kepolisian tidak akan menghentikan para mahasiswa mengungkapkan keresahan mereka.

Prodita Sabarini

Editor Eksekutif

Artikel teratas

Mast Irham/EPA

Kemunduran demokrasi dalam pemerintahan Jokowi: nyalakan tanda bahaya

Juwita Hayyuning Prastiwi, Universitas Brawijaya

Sinyal-sinyal anti-demokrasi dari Jokowi seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak, terlebih masyarakat sipil untuk mawas diri terus menjaga demokrasi.

Barisan personil kepolisian sedang menjaga ketat gerbang depan kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, Jakarta, sesaat sebelum kerusuhan. Luthfi Dzulfikar/The Conversation

Mengapa tindakan kekerasan polisi tidak efektif untuk menangani aksi protes mahasiswa?

Susilo Wibisono, The University of Queensland

Dari aspek psikologis, pendekatan represif ini tidak efektif karena alih-alih menghentikan aksi demonstrasi, penggunaan kekerasan justru akan mendorong aksi kolektif tersebut semakin berkelanjutan.

Kolumnis

   

Politik + Masyarakat

Bisnis + Ekonomi

Lingkungan Hidup

Kesehatan

Seni + Budaya

Sains + Teknologi

Pendidikan

In English