Halo para pembaca yang budiman,

Semoga Anda selalu sukses dan sejahtera.

Saya, Yessar Rosendar, editor bisnis dan ekonomi The Conversation Indonesia, menyarikan sejumlah berita tentang bisnis dan ekonomi yang penting beberapa hari terakhir ini.

Jika Anda suka dengan komik atau film Spider Man maka Anda mungkin familiar dengan pepatah: with great power comes great responsibility atau “Dengan kekuatan besar datang sebuah tanggung jawab yang juga besar”.

Tanggung jawab yang besar ini dihadapi oleh GoTo, sebuah perusahaan dengan kekuatan besar yang diperolehnya setelah menggabungkan dua raksasa teknologi Indonesia, Gojek dan Tokopedia.

Sehabis liburan Lebaran kita disambut dengan berita bergabungnya dua perusahaan ini, Gojek sebelumnya telah berstatus decacorn (memiliki valuasi US$10 miliar) dan Tokopedia memiliki status Unicorn yang sedang menuju ke status decacorn karena valuasi yang hampir mencapai US$10 miliar.

Penggabungan keduanya menghasilkan sebuah perusahaan dengan valuasi luar biasa besar yaitu Rp 319 triliun. Selain itu sumber daya manusia yang dimiliki juga luar biasa besar, yaitu 2 juta armada pengemudi dari Gojek dan 11 juta mitra pedagang dari Tokopedia.

Jumlah pelanggan kedua perusahaan tersebut juga luar biasa besar, Gojek memiliki 38 juta pengguna aktif pada November tahun lalu, sedangkan Tokopedia memiliki 90 juta pelanggan pada awal tahun lalu.

Kedua elemen ini merupakan kekuatan dan juga tanggung jawab yang besar bagi GoTo.

Dari segi konsumen atau pelanggan, tentunya ini menjadi amanat besar untuk setidaknya membuat data konsumen ini tetap aman dan tidak disalahgunakan. Mungkin kita perlu diingatkan bahwa perusahaan sekelas Tokopedia pun terkena skandal kebocoran data pelanggan pada bulan Mei tahun lalu.

Kami pun pernah mengulas tentang dampak baik dan buruk dari merger ini, dan perhatian utama pun jatuh kepada perlindungan data konsumen, yang sayangnya saat ini belum memiliki perlindungan hukum yang memadai di Indonesia.

Selain itu isu kesejahteraan para mitra Gojek juga menjadi salah satu yang perlu diperhatikan, salah satu artikel terbaru kami juga mengulas bagaimana kemitraan yang ditawarkan oleh Gojek kepada mitranya adalah sesuatu yang semu. Hal ini disebabakan karena para mitra tidak dapat bersuara dalam hal-hal yang penting untuk menentukan kesejahteraannya.

Ke depannya potensi bisnis bagi GoTo Group memang sangat besar, karena setelah pandemi kegiatan yang dilakukan lewat online seperti belanja berkembang sangat pesat sehingga jasa pengiriman yang melengkapinya juga ikut terkerek.

Berdasarkan dari riset Bain & Company dan Google, ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$124 miliar atau Rp 1,7 triliun di tahun 2025. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar ke-9 di dunia pada 2030.

Sekarang saatnya perusahaan sekelas GoTo membuktikan bahwa mereka bisa menjaga tanggung jawab yang besar dengan mencoba memperoleh keuntungan yang besar namun juga bisa menyejahterakan mitranya serta memperkuat usaha-usaha ke arah berkelanjutan atau ramah lingkungan.

Salam.

Yessar Rosendar

Business + Economy (Indonesian edition)

Bisnis + Ekonomi