|
|
Halo pembaca,
Semoga Anda sehat dan lancar aktivitasnya.
Di tengah kasus harian COVID-19 yang terus menurun, pemerintah Indonesia mencabut peraturan yang mewajibkan tes PCR atau antigen bagi penumpang pesawat, kapal, dan kereta di dalam negeri yang sudah divaksin dua kali atau booster. Dengan peraturan ini, mulai 8 Maret lalu, mereka yang sudah ikut vaksin dua kali tidak lagi perlu tes PCR atau antigen saat hendak terbang untuk perjalanan domestik. Secara ekonomi, peraturan ini akan mengurangi pengeluaran pelaku perjalanan dan kemungkinan akan mendongkrat bisnis jasa penerbangan dan bisnis ikutannya. Tapi sebagai suatu penyakit, COVID-19 tetaplah ancaman yang mematikan bagi
kelompok rentan, komorbid, dan mereka yang belum divaksin.
Pasal “PCR dan antigen” ini hanya satu dari sejumlah pasal dari peraturan terbaru yang diterbitkan oleh Satuan Tugas Penanganan Pandemi COVID-19.
Kita perlu mengingat bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai dan upaya-upaya pengendalian seperti pemakai masker, mencuci tangan dengan sabun, vaksinasi, ventilasi rumah dan kantor yang lancar tetap harus kita lakukan. Sebab, di tengah virus yang terus bermutasi, ancaman COVID akan terus ada dan kehidupan tidak akan pernah sama lagi seperi sebelum tahun 2020.
Sementara itu, di tengah pasokan vaksin global yang terbatas, sekitar 18 juta vaksin COVID-19 di Indonesia terancam kedaluwarsa dalam waktu dekat. Walau pemerintah menyatakan vaksinasi akan diperpanjang masa pakainya,
masalah ini menandakan bahwa kecepatan vaksinasi di negeri tidak mampu mengejar batas pakai vaksin yang tersedia. Kami pernah menerbitkan artikel yang
menganalisis sejumlah variabel yang mempengaruhi cepat atau lambatnya vaksinasi selain faktor pasokan vaksin. Sampai kini, cakupan vaksinasi COVID-19 secara nasional yang telah mencapai sekitar 91% tahap pertama dan 72% dari target. Walau sudah tinggi, sebenarnya masih ada puluhan juta orang di Indonesia yang belum divaksin. Di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, misalnya cakupan vaksinasi tahap dua masih di bawah 60%. Di Papua lebih rendah lagi cakupannya.
Science Leadership Collaborative: Call for applicants
The Conversation Indonesia membuka pendaftaran bagi peneliti muda Indonesia untuk bergabung dalam program Science Leadership Collaborative (SLC). Melalui program ini, para peneliti yang menjadi peserta akan merasakan apa yang disebut sebagai kepemimpinan transformasional: mereka akan belajar untuk berinovasi, memengaruhi bidang dan komunitasnya, serta memobilisasi sumber daya dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai permasalahan kompleks yang kita hadapi.
Cari tahu lebih lanjut tentang program SLC di laman ini.
|
|
Ahmad Nurhasim
Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training
|
|
Pengungsi Ukraina yang menyelamatkan diri dari invasi Rusia menunggu berjam-jam untuk naik kereta menuju Polandia. Mereka di depan stasiun kereta di Lviv, Ukraina, Selasa Maret 2022.
ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach/FOC/djo
Djarot Dimas Achmad Andaru, Universitas Indonesia
Para pemimpin negara wajib berupaya mencegah pandemi dari konflik bersenjata melalui kerja sama internasional yang dituangkan dalam bentuk perjanjian internasiona.
|
Kesehatan
|
-
Beladenta Amalia, Johns Hopkins University
Perilaku merokok pada perempuan bukan lagi tentang kebebasan berekpresi dan perlawanan terhadap penindasan jika mereka selama ini menjadi obyek eksploitasi perusahaan rokok untuk meraup keuntungan.
-
Christina Pagel, UCL
Menolak untuk belajar hidup dengan COVID dengan berpura-pura ada normal lama sebenarnya adalah risiko terbesar untuk penguncian pada masa depan.
-
Alish Palmos, King's College London; Christopher Hübel, King's College London; Vincent Millischer, Medical University of Vienna
Penelitian genetik telah menghubungkan sejumlah protein darah dengan COVID yang parah – termasuk enzim yang menentukan golongan darah Anda.
-
Arief Priyo Nugroho, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia; Diyan Ermawan Effendi, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia; Sri Handayani, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia
Dalam 70 tahun terakhir, perbaikan akses terhadap pelayanan kesehatan di negeri ini terus terjadi pada sisi askeptabilitas, ketersediaan, dan keterjangkauan
-
Joko Mulyanto, Universitas Jenderal Soedirman
Program layanan kesehatan preventif yang sudah dijalankan pada saat ini masih belum efektif dan kurang mendapatkan prioritas sehingga kenjangan terus terjadi.
-
Anis Fuad, Universitas Gadjah Mada
Komunitas peneliti yang akan membuktikan apakah harta tersebut akan dipendam saja atau dipoles sampai berbinar mengusir kegelapan misteri sains kesehatan Indonesia.
-
Irwandy, Universitas Hasanuddin
Namun yang menjadi persoalan adalah banyak masyarakat justru tidak mempelajari atau memahami kebijakan kerahasiaan, termasuk bagian syarat dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan data pribadi.
-
Libby Richards, Purdue University; Jessica Bane Robert, Clark University; Katherine Basbaum, University of Virginia; L. Alison Phillips, Iowa State University
Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk mengadopsi kebiasaan dan rutinitas baru yang sehat.
|
|
Sains + Teknologi
|
-
Jake Clark, University of Southern Queensland; Belinda Nicholson, University of Southern Queensland; Brad Carter, University of Southern Queensland; Jonti Horner, University of Southern Queensland
Bagaimana bintang-bintang bisa berkelap-kelip di langit malam? Ternyata, jawabannya penuh dengan udara panas… dan udara dingin.
-
Dian P Triani, Australian National University
Matahari adalah bintang yang cukup umum ditemukan di Bimasakti. Ia tampak besar karena jaraknya paling dekat dengan Bumi.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|