Halo!

Selamat datang kembali ke Sepekan Lingkungan, nawala mingguan yang menghadirkan sekilas berita-berita lingkungan dari Indonesia dan mancanegara, bersama saya Fidelis, editor lingkungan TCID.

Sebelumnya, Selamat Hari Bumi! Meski dalam pandemi, semoga peringatan Hari Bumi ke-51 ini bisa sejenak menghargai satu-satunya tempat tinggal bagi manusia ini.

Untuk merayakan Hari Bumi, TCID menerbitkan tulisan dari Stanislaus Risadi Apresian, dosen Universitas Katolik Parahyangan, yang mengulas perkembangan gerakan protes iklim dari generasi muda semasa pandemi.

Gerakan protes iklim dari generasi muda meningkat di Indonesia, namun akibat pandemi yang membatasi “turun ke jalan”, ini masih belum bisa mempengaruhi kebijakan nasional.

Selain artikel, TCID juga sudah menerbitkan SuarAkademia, spesial Hari Bumi. Di episode ini, saya ngobrol bareng Saras Dewi (atau Yayas), salah satu pengajar Filsafat Lingkungan di Universitas Indonesia, dan membahas mulai dari soal Seaspiracy, etika hidup hijau, sampai harapan dan masa depan Bumi.

Menutup bulan April, Oceans 21 menghadirkan peneliti dari Universitas Miami, Amerika Serikat, membahas supermoon yang tidak hanya meningkatkan risiko banjir di kawasan pantai dan pesisir, tetapi juga menjadi tanda akan terjadinya kenaikan muka laut.

Simak juga artikel-artikel Oceans 21 lainnya yang bertemakan Blue Economy, seperti bagaimana makhluk laut di ekuator berpindah ke tempat yang lebih dingin yang bisa berujung pada kepunahan massal dan lautan yang telah menjadi lebih stabil, sayangnya ini bukan berita baik.

Terakhir, jangan lupa cek nawala khusus isu-isu pendidikan dan anak muda, Rapor Terkini, yang diasuh oleh editor kami Luthfi Dzulfikar.

Sekian dulu nawala edisi minggu ini, sampai jumpa pada edisi berikutnya!

Salam!

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

Lingkungan

Pendidikan + Anak Muda