Halo para pembaca yang budiman,

Semoga Anda selalu sukses dan sejahtera.

Saya, Yessar Rosendar, editor bisnis dan ekonomi The Conversation Indonesia, menyarikan sejumlah berita tentang bisnis dan ekonomi yang penting beberapa hari terakhir ini.

Kinerja pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 kembali memburuk beberapa minggu terakhir.

Jika Anda menyukai balapan Formula Satu, performanya mirip seperti tim Williams Racing dan Uralkali Haas F1 yang selalu menjadi langganan papan bawah tiap balapan.

Bagaimana tidak, kasus COVID-19 kembali merangkak naik cepat setelah libur Lebaran dan mencapai rekor baru yaitu 15,308 kasus baru pada Rabu lalu.

Tren negatif ini tentu akan mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia. Menteri Keuangan pun telah merevisi pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini menjadi lebih rendah dari target sebelumnya yang mencapai 7,1 sampai 8,3%.

Pemerintah daerah seperti Jakarta juga memperketat pembatasan sosial yang dampaknya akan kembali menghambat kegiatan ekonomi dan juga memiliki dampak sosial serta ekonomi yang negatif bagi masyarakat menengah kebawah.

Ekonomi Indonesia masih tercatat terkontraksi pada triwulan pertama dengan pertumbuhan minus 0,74%. Lebih kecil memang dibandingkan kontraksi triwulan sebelumnya yang mencapai minus 2,19%.

Ini berarti pemerintah belum berhasil memacu konsumsi domestik yang menjadi tumpuan ekonomi Indonesia selama ini.

Kepercayaan konsumen kelas menengah dan atas yang berkontribusi terhadap lebih dari 80% konsumsi masyarakat perlu diperkuat. Ini karena dengan adanya tren negatif ini, golongan konsumen ini akan kembali mengerem pengeluarannya dan mengambil langkah yang lebih hati-hati.

Para peneliti sebelumnya telah berkali-kali menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi akan terjadi tahun ini jika sektor ekonomi bisa berjalan lancar tanpa bertambahnya pembatasan sosial. Kondisi ini tentunya hanya akan terjadi jika pemerintah berhasil mengendalikan pandemi.

Pemerintah harus mementingkan penuntasan krisis kesehatan dibandingkan ekonomi. Karena pemulihan ekonomi pun tidak akan berjalan mulus jika terhambat pandemi yang makin menggila.

Semoga saja pemerintah kita tidak memakai kaca mata kuda, yang hanya fokus ke arah pemulihan ekonomi agar skenario terburuk tidak terjadi.

Salam.

Yessar Rosendar

Business + Economy (Indonesian edition)

Bisnis + Ekonomi

 

Acara-acara yang ditampilkan

Kompetisi Menulis Greener Future

Indonesia — SDG Academy Indonesia

Klinik Penulisan Sains Populer untuk Mengomunikasikan Hasil Riset

online via Zoom, Indonesia — The Conversation Indonesia

Lebih banyak acara