Halo! Selamat datang kembali ke Sepekan Lingkungan. Masih dalam suasana berlebaran, saya ucapkan Selamat Idul Fitri kepada semuanya. Semoga dalam keadaan sehat dengan kondisi saat ini.

Akhirnya setelah 10 tahun, Indonesia mendapatkan pembayaran pertama dari Norwegia sebesar 56 juta dolar karena menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan.

Berdasarkan verifikasi independen yang ditunjuk oleh Norwegia, Indonesia berhasil menurunkan emisi sebesar 11,2 juta ton CO2e pada tahun 2016-2017, jauh lebih tinggi dari 4,8 juta ton CO2e yang diajukan oleh Indonesia.

Di Bengkulu, koalisi masyarakat sipil menggelar Sidang Rakyat secara virtual sebagai bentuk protes terhadap sidang paripurna DPR yang mengesahkan revisi UU Minerba.

Dalam sidang ini, para aktivis lingkungan menyatakan bahwa mereka sedari awal sudah menolak revisi tersebut, namun tidak didengarkan oleh para wakil rakyat. UU Minerba yang baru ini dikritik hanya memuluskan jalan perusahaan tambang besar di Indonesia untuk merusak lingkungan.

Dari sektor kelautan, setidaknya ada empat wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di Indonesia yang terkena dampak signifikan wabah COVID-19. Empat WPP tersebut meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut Natuna Utara (711), perairan Laut Jawa (712); perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali (713); dan perairan Teluk Tolo dan Laut Banda (714).

Keempat wilayah tersebut terdeteksi mengalami penurunan aktivitas perikanan yang cukup drastis. Ini bisa memberikan kesempatan bagi benih ikan untuk tumbuh, namun juga menjadi kesempatan bagi munculnya perikanan ilegal akibat sepinya perahu nelayan.

Menyambut new normal, beberapa daerah sudah mulai bersiap membuka tempat wisata, seperti Taman Satwa Taru Jurug di Solo, Jawa Tengah. Mereka akan membatasi jumlah pengunjung menjadi hanya 50 persen dari biasanya 2 juta pengunjung setiap hari. Ini pun dibatasi dua jam untuk dua sesi.

Pembatasan fisik sempat membuat banyak kebun binatang yang kesulitan membeli pakan satwa karena tidak ada pemasukan. Donasi untuk kebun binatang pun digalang sejak bulan lalu karena kekhawatiran mereka tidak akan bertahan hingga akhir Mei.

Sekian dulu rekap dari beberapa kejadian terkait lingkungan hidup selama seminggu kemarin. Jangan lupa berlangganan!

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup

Sains + Teknologi