Salam! Kita bertemu lagi di nawala Catatan Mingguan; berikut kilasan perkembangan sosial dan politik penting dari sepekan terakhir.
Seorang perempuan muda tewas ditembak aparat setelah melakukan serangan yang diduga sebagai teror di Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Jakarta pada Rabu.
Serangan itu terjadi hanya selang beberapa hari setelah serangan bunuh diri yang diduga dilakukan dua pelaku di luar gereja katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua serangan terjadi selama pekan perayaan Paskah umat Kristiani.
Polisi mengatakan serangan di Mabes Polri tersebut adalah serangan yang dilakukan perseorangan (lone wolf) oleh tersangka yang berideologi radikal.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan ada keterkaitan antara pelaku teror di Mabes Polri dan bom bunuh diri di Makassar. Para pelaku teror di dua lokasi itu diduga terpapar paham radikal, intoleran, dan terorisme lewat media sosial.
Sebelumnya, polisi menyebut pelaku pengeboman di Makassar terkait dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina.
Dalam perkembangan lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan menghentikan pengusutan kasus korupsi bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dengan tersangka Sjamsul Nursalim dan istrinya, Itjih Samsul Nursalim.
BLBI adalah skema pinjaman pemerintah yang diberikan melalui Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas karena krisis 1998. Pada Desember 1998, BI menyalurkan dana Rp 147,7 triliun kepada 48 bank.
Sjamsul adalah pemegang saham pengendali di Bank Dagang Nasional Indonesia, salah satu dari 48 bank itu. Pada 2017, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan ada indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp 4,58 triliun dan korupsi dalam proses BLBI pada bank itu.
Vonis perdana bagi para terdakwa skandal BLBI ini terjadi pada 2003 yang dijatuhkan pada para oknum pejabat BI yang bersekongkol dengan para pemilik bank. Kala itu, sederet nama pejabat BI serta sejumlah taipan dan pejabat bank pun mendapatkan vonis dari pengadilan.
Simak artikel-artikel baru dalam isu sosial dan politik yang antara lain membahas tentang bagaimana gerakan politik anak muda - seperti yang kini berlangsung di Myanmar - mampu bergerak cepat, tapi sulit melanjutkan perjuangan di luar jalanan, dan masalah sistematis dalam administrasi kependudukan yang tidak bisa dijangkau oleh orang miskin dan komunitas rentan.
Simak juga bincang-bincang antara Kepala Redaksi TCID Ika Krismantari dan dosen ilmu komunikasi Justito Adiprasetio tentang buruknya kinerja Komisi Penyiaran Indonesia yang hanyalah puncak gunung es dari kekacauan sistem penyiaran di Indonesia.
Demikian catatan pekan ini. Kita jumpa lagi pekan depan. Tetap jaga kesehatan dan kewarasan.
|